Pengelolaan Etika Dan Politik

Pada saat yang bersamaan sistem informasi dapat memberikan dampak yang positif tapi juga sekaligus dapat menyebabkan permasalahan etika dan politik. Permasalahan etika muncul berhubungan dengan legal atau belum diatur dalam hukum yang ada. Sedangkan permasalahan politik akan muncul pada saat informasi sangat dibutuhkan dan dapat merubah posisi kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki oleh individu-individu di dalam organisasi.
ETIKA DI SISTEM INFORMASI

Masalah etika sangat penting pada sistem informasi kerena permasalahan etika sekarang ini banyak muncul di lingkungan sistem informasi, permasalah etika dapat muncul kerena beberapa alasan yaitu :
1. Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang mendalam di dalam kehidupan manusia dan sesuatu yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia berhubungan dengan etika; dan
2. Manajer menentukan bagaimana teknologi informasi digunakan di organisasi, sehingga mereka juga bertanggungjawab terhadap permasalahan etika akibat penerapan teknologi informasi tersebut.
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN ETIKA

Permasalahan etika dapat muncul pada beberapa permasalahan yaitu :
1. Permasalahan Privasi
Isu etika muncul karena teknologi informasi dapat menjajah privasi dari individual pekerja. Teknologi informasi dapat digunakan untuk memonitor dan mengawasi informasi privat dari individual pekerja. Teknologi informasi juga digunakan untuk menyimpan informasi pribadi dari pekerja yang selanjutnya informasi tersebut dapat dijual atau digunakan tidak semestinya.
2. Permasalahan Kepemilikan Intelektual
Jika dikaitkan dengan hak kepemilikan intelektual maka pelanggaran hak ini akan semakin meningkat, karena dengan teknologi informasi akan membuat informasi lebih mudah ditransmisikan, disalin dan mudah untuk dirubah isinya. Salah satu permasalahan etika yang terjadi adalah pembajakan perangkat lunak. Terdapat beberapa factor yang memotivasi pembajakan ini yaitu :
a. Menyalin perangkat lunak sangat mudah dilakukan dan dapat dilakukan dimanapun;
b. Hasil menyalin kualitasnya tidak jauh berbeda dibandingkan dengan membeli;
c. Harga perangkat lunak yang asli sangat mahal;
d. Pola piker yang salah dari pembajak.
3. Permasalahan Penghentian Kerja
Masalah etika yang muncul adalah penggantian manusia dengan teknologi informasi untuk alasan efisiensi.

4. Permasalahan Keamanan
Permasalahan keamanan sistem informasi dapat menimbulkan masalah etika, permasalahan etika muncul ketika seorang dengan sengaja merusak keamanan dari sistem informasi.

5. Permasalahan Akurasi Sistem
Permasalaha etika yang berhubungan dengan akurasi program muncul saat program tidak akurat karena pengetesan program yang dilakukan secara tidak optimal.

6. Permasalahan Kesehatan
Pemanfaatan teknologi informasi juga dapat menyebabkan suatu penyakit yaitu repetitive stress injury (RSI) yang terjadi karena urat-urat saraf dipaksa untuk bekerja dengan tekanan baik tinggi ataupun rendah, masalah ini muncul karena penekanan keybord. Permasalahan lainnya adalah gangguan kesehatan mata karena terlalu lama dan sering berhadapan denga monitor. Permasalahan etika muncul pada saat perusahaan sadar bahwa pemakaian komputer dapat menyebabkan penurunan kesehatan tanpa melakukan upaya untuk mengatasi dan menguranginya.

MENGELOLA PERMASALAHAN ETIKA

Beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengelola isu etika yang muncul di dalam organisasi antara lain :
1. Menyadari permasalahan etika yang akan muncul dari tindakan yang akan diambil;
2. Melakukan analisis dan pemecahan masalahan; dan
3. Memilih alternatif yang akan dipakai dalam mengelola permasalahan etika tersebut.

POLITIK INFORMASI

Salah satu penyebab kegagalan dalan sistem informasi adalah politik informasi, informasi merupakan komoditi politik dalam suatu organisasi karena kepemilikan akan informasi akan menyebabkan kekuasaan dan kekuatan serta sistem informasi itu sendiri akan mempengaruhi distribusi kekuasaan dalam organisasi. Sistem informasi mempengaruhi distribusi kekuasaan karena beberapa alasan yaitu :
1. Pemegang akses informasi dapat mempengaruhi hasil dari keputusan;
2. Sistem informasi digunakan untuk alokasi sumber-sumber daya sistem yang dapat mempengaruhi perilaku masing-masing individu;
3. Sistem informasi digunakan untuk pengendalian yang dapat mencegah dan membatasi kegiatan;
4. Sistem informasi meyebabkan kekuasaan dan kekuatan karena memberikan kesan kemampuan untuk merubah hasil.

MENOLAK PERUBAHAN

Penolakan ini didasarkan pada kenyataan bahwa kekuasaan dan kekuatan merupakan hal yang penting dan sistem informasi mempunyai peranan terhadap pergeseran kekuasaan dan kekuatan tersebut. Oleh sebab itu mereka yang merasa kekuasaan dan kekuatannya akan digeser akan

melakukan upaya-upaya penolakan terhadap penerapan sistem informasi. Terdapat beberapa ciri-ciri orang yang melakukan penolakan terhadap penerapan sistem informasi yaitu :
1. Selalu melakukan penundaan proyek sistem informasi;
2. Mereka yang menyetujui proyek akan membuat sistem informasi yang rimit sehingga mengalami kegagalan dengan sendirinya pada saat diterapkan; dan
3. Mempersulit pemanfaatan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi dengan begitu proyek tersebut akan mengalami kegagalan.

Untuk mengatasi masalah penolakan tersebut, dapat diterapkan sistem manajemen perubahan dan sangat perlu dianalisis apa penyebab penolakan tersebut, penolakan itu bukan merupakan masalah yang paling utama tetapi yang perlu dipecahkan adalah penyebab terjadinya penolakan tersebut.

TEORI-TEORI PENOLAKAN

Terdapat 3 (tiga) teori untuk mengetahui penyebab penolakan terhadap perubahan dan cara mengatasinya, ketiga teori tersebut adalah :
1. Teori orientasi sistem
Teori ini menyatakan bahwa penyebab penolakan perubahan adalah karena sistemnya bukan manusianya. Manusia menolak karena sistem yang diterapkan tidak sesuai dengan yang diharapkan, banyak terdapat kesalahan. Sehingga kualitas sistem yang perlu diperbaiki.
2. Teori orientasi manusia
Teori ini menyatakan bahwa penyebab penolakan perubahan adalah karena sikap manusianya bukan sistemnya. Untuk mengatsi hal ini sikap manusiannya perlu diperbaiki.
3. Teori interaksi
Teori ini menyatakan bahwa penyebab penolakan perubahan adalah bukan manusia atau sistemnya akan tetapi lebih kepada interaksi diantaranya.

MODEL ADOPSI PERUBAHAN

Model adopsi ini akan memberikan cara-cara untuk mengatasi perubahan, model adopsi yang dibahas adalah :
1. Lewin/Schein Model
Model ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan yaitu mencairkan kekakuan (ada dua aspek yaitu manciptakan kondisi bahwa perubahan itu dibutuhkan serta menciptakan suasana yang aman), mengarahkan (ada dua aspek utama yaitu menyediakan informasi tentang arah dari perubahan serta menyediakan dan mengeliminasi pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk menjalankan perubahan), dan membekukan kembali (ada dua aspek yaitu mengintegrasikan hasil perubahan ke kegiatan rutin yang akan dilakukan serta memasukkan ke dalam sistem sosial sehingga perubahan dapat diterima secara luas).
2. Innovation Adoption Model
Merupakan suatu ide adopsi yang baru bagi individu dan organisasi, terdapat 5 (lima) tahapan dalam mengadopsi inovasi yaitu : kesadaran, minat, evaluasi, percobaan, dan adopsi.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan adopsi tergantung dari beberapa faktor, faktor tersebut antara lain :

1. Persepsi dari keuntungan relatif, maksudnya kelebihan yang ditimbulkan jika dibandingkan dengan sistem yang lama;
2. Kompabilitas merupakan tingkat seberapa besar inovasi tersebut konsisten dengan nilai, opini, kelakuan dan pengalaman individu yang akan mengadopsi inovasi;
3. Kerumitan merupakan tingkat kesulitan inovasi dipahami;
4. Komunikabilitas merupakan tingkat komunikasi hasil dari inovasi yang dapat disebarkan ke calon pengadopsi inovasi yang lainnya; dan
5. Juara adalah sifat mau berkorban waktu dan tenaga untuk menerima inovasi dan menyebarkannya.

Pengelolaan Pengendalian

Pengelolaan pengendalian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manajer STI untuk meyakinkan bahwa pengendalian-pengendalian di dalam STI masih tetap dilakukan dan masih efektif dalam mencegah gangguan-gangguan terhadap sistem informasi. Jika STI terganggu maka tujuan yang telah ditetapkan pun akan sulit tercapai, sehingga STI harus memiliki pertahanan-pertahanan dari gangguan tersebut, pertahanan-pertahanan tersebut dikenal dengan istilah pengendalian dan keamanan sistem informasi yang didefinisikan sebagai penjagaan terhadap fasilitas dan proses komputer dari gangguan yang disengaja maupun tidak yang dapat mengakibatkan perubahan, kerusakan atau pencurian terhadap sumber daya secara tidak sah. Terdapat dua model pengendalian terhadap STI yang perlu dikelola secara terus menerus yaitu pengendalain secara umum dan pengendalian aplikasi.

GANGGUAN-GANGGUAN TERHADAP SISTEM INFORMASI
Gangguan terhadap sistem informasi ada 2 (dua) yaitu gangguan yang terjadi karena ketidaksengajaan dan gangguan karena kesengajaan, berikut ini gambaran tentang gangguan-gangguan tersebut :

Gangguan Tidak Disengaja                                   Gangguan Disengaja
a. Karena kesalahan teknis                                   a. Computer abuse
– Kesalahan perangkat keras                                b. Computer crime
– Kesalahan sintak perangkat                               c. Computer – related crime
– Kesalahan logika program
b. Gangguan lingkungan seperti gempa bumi, petir, ai, air.
c. Kesalahan manusia

Gangguan secara disengaja dapat terjadi melalui empat cara yaitu :
1. Sistem informasi merupakan target kejahatan
2. Komputer menjadi alat untuk melakukan kejahatan
3. Komputer digunakan untuk mengintimidasi
4. Komputer menjadi perantara untuk melakukan kejahatan.
CARA MELAKUKAN GANGGUAN-GANGGUAN SISTEM INFORMASI

Terdapat tiga cara untuk melakukan gangguan-gangguan terhadap sistem informasi yaitu :
1. Data tampering
Dilakukan dengan cara merubah data sebelum, atau selama proses dan sesudah proses. Kegiatan data tampering ini kebanyakan dilakukan oleh orang dalam perusahaan.

2. Penyelewengan program
Cara ini bertujuan untuk memodifikasi program dengan maksud untuk kejahatan tertentu. Beberapa teknik yang masuk kedalam kategori ini adalah virus, worm, trojan horse, round down technique, salami slicing, trap door, super zapping, and logic time bomb.
3. Penetrasi ke sistem informasi
Melakukan gangguan dengan cara penetrasi (hacking or cracking) ke sistem informasi, cara ini antara lain piggybacking, masquerading or impresonasion, scavenging, and eavesdropping.

MENGELOLA GANGGUAN
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola gangguan terhadap STI yaitu membina pelaku dalam, memasang pengendalian-pengendalian pada sistem informasi, memeriksa keefektifan pengendalian-pengendalian yang dipasang, dan merencanakan perbaikan-perbaikan akibat gangguan STI.

MEMBINA PELAKU DALAM
Gangguan-gangguan terhadap STI yang bersumber dari dalam perusahaan sendiri dapat diminimalisasi dengan beberapa cara yaitu :
1. Prosedur yang jelas dalam rekruitmen, mutasi dan pemberhentian karyawan;
2. Memberikan pelatihan terhadap karyawan sehingga menumbuhkan rasa kesadaran dan rasa memiliki terhadap perusahaan sehingga mampu mengurangi risiko gangguan ini;
3. Memberikan perhatian terhadap karyawan yang tidak puas sehingga efek perasaan negatif dari karyawan tersebut dapat dikurangi.

MEMASANG PENGENDALIAN-PENGENDALIAN DI SISTEM INFORMASI
Pengendalian terhadap sistem informasi pada umumnya ada 2 (dua) yaitu pengendalian secara umum dan pengendalian aplikasi yang tujuannya adalah untuk meminimalisasi adanya gangguan terhadap sistem informasi.

Pengendalian Secara Umum
Merupakan pengendalian sistem informasi yang paling luar dan yang pertama harus dihadapi oleh pemakai sistem informasi, pengendalian umum terdiri dari :
1. Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasi yang baik dapat dicapai dengan cara adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab yang tegas sehingga kesempatan untuk melakukan gangguan sulit diperoleh. Terdapat beberapa fungsi utama yang harus dipisahkan tugas dan tanggung jawabnya yaitu bagian pengontrol data, bagian yang mempersiapkan data, bagian operasi komputer,bagian pustaka data, bagian pemrogram dan pengembangan sistem, dan bagian pusat informasi.

2. Pengendalian dokumentasi
Pengendalian dokumentasi penting untuk keperluan seperti mempelajari cara pengoperasian sistem, sebagai bahan penelitian, dasar pengembangan sistem lebih lanjut, dasar dalam melakukan modofikasi
dan perbaikan sistem dimasa yang akan datang, dan materi acuan bagi auditor dalam melakukan pemeriksaan.

3. Pengendalian kerusakan perangkat keras
Gangguan terhadap perangkat keras dalam pengoperasian sistem informasi dapat dicegah dengan cara pertama : pengendalian perangkat keras pengendalian ini berfungsi untuk mendeteksi kesalahan atau
tidak berfungsinya perangkat keras, kedua : dengan menyediakan perangkat keras cadangan yang akan digunakan jika perangkat keras utama mengalami kerusakan atau macet, penggunaan cadangan ini dikenal dengan dual processor computer, ketiga : dengan membeli asuransi jika perangkat keras rusak maka akan diganti oleh pihak asuransi.

4. Pengendalian keamanan fisik
Dilakukan untuk menjaga keamanan terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan user (manusia). Pengendalian keamanan fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
a. Pengawasan terhadap pengaksesan fisik atau pembatasan akses terhadap sistem informasi;
b. Pengaturan lokaso fisik;
c. Penerapan alat-alat pengamanan;
d. Stabilizer;
e. AC untuk mengatur temperature dalam ruangan; dan
f. Pendeteksi kebakaran.

5. Pengendalian keamanan data
Beberapa cara pengendalian untuk keamanan data yang dapat diaplikasikan adalah dipergunakan data log, proteksi file, pembatasan pengaksesan, data back-up ataurecovery.

Pengendalian Aplikasi
Pengendalian ini dipasang dalam program aplikasinya yaitu pengendalian pada tahap masukan, pengendalian pada tahap pengolahan atau proses dan pengendalian pada tahap keluaran.
Pengendalian pada tahap masukan mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah lengkap, terkumpul secara keseluruhan dan terbebas dari kesalahan sebelum masuk ke proses pengolahan. Pengendalian masukan ini sangat penting karena input yang salah tentunya akan menghasilkan output yang salah, sehingga pada tahap masukan data harus benar-benar terbebas dari kesalahan. Pengendalian masukan mencakup dua tahap yaitu tahap penangkapan data (data capture) terdapat beberapa proses pengendalian yaitu mengecek penomoran dokumen dasar apakah menggunakan nomor urut tercetak atau tidak, memaksimumkan masing-masing field pada dokumen dasar, pengkajian ulang data, dan melakukan verifikasi data, tahap kedua pemasukan data (data entry) berupa beberapa pengendalian yaitu echo check, existence check, matching check, field check, sign check, relationship check, limit check, range check, self-checking digit check, sequence check, label check, bath control total check, and zero balance check.

Pada pengendalian pengolahan terdapat tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses pengolahan data yang dilakukan setelah data dimasukkan ke komputer. Kesalahan-kesalahan pada pengolahan pada umumnya disebabkan oleh : overflow (terjadi jika pengolahan menghasilkan perhitungan yang nilainnya terlalu besar atau kecil sehingga tidak mampu tersimpan di memori komputer), kesalahan logika program, logika program yang tidak lengkap, penangan pembulatan yang salah, kesalahan akibat kehilangan atau kerusakan record, kesalahan dalam urutan data, kesalahan data di file acuan, dan kesalahan proses serentak. Untuk mengecek kesalahan tersebut dilakukan pengendalian berupa pengecekan-pengecekan kesalahan seperti : control total check, matching check, reference file check, limit and reasonable check, crossfooting check, and record locking.
Pengendalian keluaran dimaksudkan untuk kedua macam bentuk keluaran yaitu keluaran dalam bentuk hard copy dan pengeluaran dalam bentuk soft copy. Baik keluaran berupa hard copy maupun soft copy tersebut memiliki tahapan masing-masing dan untuk setiap tahapan tersebut memiliki pengendalian tersendiri yang tujuannya adalah untuk menghasilkan keluaran yang benar-benar terbebas dari kesalahan-kesalahan.

MEMERIKSA KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN-PENGENDALIAN YANG DIPASANG

Pemeriksaan terhadap pengendalian-pengendalian disebut dengan information system audit. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti untuk menentukan apakah suatu sistem computer telah menjaga aktiva-aktiva, menjaga integritas data, membuat sasaran organisasi, dan pemanfaatan sumber daya secara efisien. Pemeriksaan sistem informasi menggunakan 5 (lima) macam prosedur yaitu :
1. Prosedur untuk mendapatkan pemahaman dari pengendalian-pengendalian yang ada;
2. Pengujian terhadap pengendalian-pengendalian;
3. Pengujian terhadap nilai transaksi secara terinci;
4. Pengujian terhadap nilai di saldo-saldo rekening secara terinci; dan prosedur pengkajian analitikal.

MERENCANAKAN PERBAIKAN AKIBAT GANGGUAN-GANGGUAN

Akibat dari gangguan-gangguan terhadap sistem informasi harus segera diperbaiki agar tidak mengganggu operasi perusahaan serta kelemahan dari pengendalian yang ada harus segera diperbaiki agar sistem informasi tidak diganggu lagi, untuk itu diperlukan suatu perencanaan terhadap perbaikan sistem informasi.

Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Metode Alternatif

Pengembangan sistem metode alternatif dapat berupa pengembangan sistem metode :
1) paket (package),
Ketersediaan paket harus diperiksa, apakah paket harus dibeli atau mengembangkan STI sendiri.
Kelebihan
• Kualitas paket yang baik
• Dapat digunakan sketika
• Harga paket relative murah
• Dapat digunakan untuk rekayasa ulang proses bisnis
• Kompatibel dengan sesame oengguna paket
Kelemahan
• Tidak sesuai untuk aplikasi yang unik
• Perbaikan, modifikasi dan pengembangan paket sulit dikerjakan sendiri
• Basis data tidak terintegrasi dengan aplikasi lainnya
• Ketergantungan dari pemasok
• Tidak memberikan keuntungan kompetisi

2) metode prototip (prototyping)
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis.
Keunggulan prototyping adalah :
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
kelemahan prototyping adalah :
1. Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan peneliharaan dalam jangka waktu yang lama.
2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana.
3. Hubungan pelanggan dengan komputer mungkin tidak menggambarkan teknik perancangan yang baik.
3) metode pengembangan oleh pemakai (end user computing atau end user devolopment)
Jika dampaknya sempit, yaitu hanya pada individu pemakai sistem yang sekaligus pengembang sistem itu saja, maka EUC (end user computing) dapat dilakukan. Sebaliknya jika dampaknya luas sampai ke organisasi, pengembangan sistem EUC akan berbahaya, karena jika terjadi kesalahan, dampaknya akan berpengaruh pada pemakai sistem lainnya atau pada organisasi secara luas.

• Kelebihan
o Menghindari masalah kemacetan di departmen sistem informasi jika harus dikembangkan di departmen tsb.
o Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenhi.
o Meningkatkan keterlibatan pemakai didalam pengembangan sistem.
• Kekurangan
o Tidak semua pemakai sistem mempunyai pemahaman tentang teknologi sistem informasi.
o Memiliki risiko mengganggu bahkan merusak sistem informasi lain.
o Kelemahan teknis.

4) metode outsercing.

Outsourcing adalah metode penggunaan sumber daya manusia yang berasal dari pihak eksternal (pihak ketiga) untuk menangani atau membangun sistem perusahaan dengan cara membeli aplikasi dengan vendor.

Perbedaan metode konvensional dengan metode alternatif. Dengan metode pengembangan secara konvensional, yaitu metode siklus hidup pengembangan sistem, yang dikembangkan oleh analisis sistem. Alasan menggunakan metode ini digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang kompleks. Selanjutnya pengembangan sistem teknologi informasi alternatif model paket dilakukan dengan membeli paket perangkat lunak yang ada. Paket sekarang banyak tersedia di pasaran karena banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti tersedia di pasaran karena banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti misalnya aplikasi akuntasi, keungan dan aplikasi-aplikasi lainnya. Jika paket tersedia perusahaan tidak perlu merancang dan menulis program sendiri aplikasinya.di dalam memilih paket, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu : 1) spesifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan, 2) ketersedian paket, 3) mengevaluasi kemampuan paket.

Apabila paket tidak tersedia, prioritas kedua biasanya jatuh pada outsourcing. Berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah metode prototyping. Metode prototyping banyak digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang harus segera dioperasikan.

Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Metode SDLC (System Development Life Cycle)

SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).[1] Dalam rekayasa perangkat lunak angsyat Ä, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional(traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).
Adapun kegunaan utama dari SDLC adalah mengakomodasi beberapa kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu biasanya berasal dari kebutuhan pengguna akhir dan juga pengadaan perbaikan sejumlah masalah yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak. Kesemua itu dirangkum pada proses SDLC yang dapat berupa penambahan fitur baru baik itu secara modular maupun dengan proses instalasi baru. Dari proses SDLC juga berapa lama umur sebuah perangkat lunak dapat diperkirakan untuk dipergunakan yang dapat diukur atau disesuaikan dengan kebijakan dukungan dari pengembang perangkat lunak terkait.

Sejarah SDLC

Siklus hidup sistem (SLC) adalah metodologi yang digunakan untuk menggambarkan proses untuk membangun sistem informasi , dimaksudkan untuk mengembangkan sistem informasi dalam cara yang sangat disengaja, terstruktur dan teratur, mengulangi setiap tahap siklus hidup . Pengembangan sistem siklus hidup, menurut Elliott & Strachan & Radford (2004), “berasal pada tahun 1960, untuk mengembangkan skala besar fungsional sistem bisnis di zaman skala besar konglomerat bisnis . Sistem informasi kegiatan berkisar berat pengolahan data dan angka-angka rutinitas “.
Beberapa kerangka kerja pengembangan sistem telah sebagian didasarkan pada SDLC, seperti analisis sistem terstruktur dan metode desain (SSADM) diproduksi untuk pemerintah Inggris Kantor Pemerintah Commerce pada 1980-an. Sejak saat itu, menurut Elliott (2004), “pendekatan siklus kehidupan tradisional untuk pengembangan sistem telah semakin digantikan

dengan alternatif pendekatan dan kerangka kerja, yang berusaha mengatasi beberapa kekurangan yang melekat pada SDLC tradisional”.
SDLC adalah proses yang digunakan oleh analis sistem untuk mengembangkan sistem informasi , termasuk persyaratan, validasi kepemilikan (stakeholder), pelatihan, dan pengguna. Setiap SDLC harus menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, mencapai selesai dalam waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan efisien di saat ini dan direncanakan Teknologi Informasi infrastruktur , dan murah untuk mempertahankan dan biaya-efektif untuk meningkatkan. sistem komputer yang kompleks dan sering (terutama dengan munculnya baru-baru arsitektur berorientasi layanan ) link beberapa sistem tradisional berpotensi disediakan oleh vendor perangkat lunak yang berbeda. Untuk mengelola tingkat kompleksitas, sejumlah model SDLC atau metodologi telah diciptakan, seperti ” air terjun “;” spiral “;” Agile pengembangan perangkat lunak “;” prototipe cepat “;” incremental “; dan” sinkronisasi dan menstabilkan “.
Model SDLC dapat dijelaskan sepanjang spektrum gesit untuk iteratif untuk berurut. metodologi Agile , seperti XP dan scrum , fokus pada proses ringan yang memungkinkan untuk perubahan yang cepat di sepanjang siklus pengembangan. Iteratif metodologi, seperti kesatuan proses rasional dan dinamis pengembangan sistem metode , fokus pada lingkup proyek terbatas dan memperluas atau memperbaiki produk oleh beberapa iterasi. Sequential atau besar-desain-up-depan (BDUF) model, seperti Air Terjun , fokus pada perencanaan lengkap dan benar untuk membimbing proyek-proyek besar dan risiko untuk hasil yang sukses dan dapat diprediks. Model-model lain, seperti Pembangunan Anamorphic , cenderung fokus pada bentuk pembangunan yang dipandu oleh ruang lingkup proyek dan iterasi pengembangan fitur adaptif.
Dalam manajemen proyek proyek dapat didefinisikan baik dengan siklus hidup proyek (PLC) dan SDLC, selama kegiatan yang sedikit berbeda terjadi. Menurut Taylor (2004) “siklus hidup proyek mencakup semua kegiatan proyek , sedangkan siklus hidup pengembangan sistem berfokus pada produk menyadari persyaratan “.

Tahapan SDLC

SDLC terdiri dari beberapa tahapan-tahapan berdasarkan analisa kebutuhan yang ada . Dimulai dari analisa kebutuhan perangkat lunak akan dibuat terlebih dahulu desain dari kebutuhan tersebut untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Kemudian segala kebutuhan tersebut di implementasikan dengan dua tahap yaitu tahap analisa dan tahap evaluasi (User Acceptance Test). Setelah melakukan implementasi, maka proses tersebut akan dikembalikan kembali ke dalam tahap desain untuk pengembangan kembali perangkat lunak ke versi yang terbaru.

Tahap – tahap SDLC dalam pembangunan sistem informasi Web :
1) Plaining
Plaining (perencanaan) adalah feasibility dan wawancara , observasi, Quesener. Jika pada tahap Feasibility hasilnya baik maka langsung ketahap investigasi dan diberi form kepada client untuk

mencatat kebutuhan client. Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user.

2) Analisa
a. Analisa TeknologiMemerlukan data penyimpanan secara informasi produk, Informasi Berita digunakan database seeprti Mysql, MSAccess.. Menganalisis teknologi apa yang digunakan pemilik desain Web seperti menggunakan desain grafis maka memerlukan teknologi seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash, Dreamweaver.
b. Analisa informasi. Mengenai informasi data yang akan menjadi data tetap dan data dinamis, kategori informasi data tetap adalah : profile perusahaan, visi dan misi, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu berubah dalam setiap periodik dapat setiap hari atau setiap jam. Informasi dinamis dalam sistem ini adalah :
1) Informasi persediaan ( stock ) produk
2) Informasi Harga Produk dan diskon
3) Informasi Artikel, tips dan trik
4) Informasi dari masing keunggulan Produk atau produk yang sedang trend
3) Desain
a. Desain Informasi. Dalam tahap ini dimodelkan informasi link dari setiap halaman, jika dalam sistem tersebut terdapat database maka digunakan tahap development dan database disain..
b. Desain Grafis. Dalam tahap ini disesuaikan dari warna, layout, gambar dan graphic.
c. Database Application
d. Model Development Database Design PHP Library Development. Tahap untuk memodelkan seluruh peruses yang ada,seperti peruses penyimpanan data,update artikel, dan menampilkan data dari database.
4) Implementasi
a. Penulisan Program dan Instalasi. Merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisis dan diesain semua maka perogeram yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan MySql
b. Desain Review. Dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun menguji semua sistem yang telah diterapkan seperti tidak ada lokasi lingk, image yang salah, pengujian sistem seperti penyimpanan data, update artikel dan lain-lain.
c. Pemilihan Sumber daya Hardware dan Software. Dalam tahap ini software dan hardware digunakan untuk Web server.
d. Pengujian Web dan Dokumen Web. Menguji Web dengan berbagai teknologi browser yang ada, serta pemeriksaan dokumen Web.
Siklus hidup pengembangan sistem mempunyai beberapa tahapan, yaitu :
1) Analisis sistem, merupakan tahap awal dari SDLC, merupakan orang yang dididik khusus untuk mengembangkan sistem secara profesional.
2) Perancangan sistem memiliki dua tujuan utama, yaitu memberikan perancangan sistem logika atau perancangan sistem secara umum (general system design), dan memberikan perancangan sistem secara terinci (detail system design).
3) Implimentasi system, proses mengganti atau meninggalkan sistem yang lama dengan sistem baru.
4) Operasi dan perawatan beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan sistem, dan akan memberikan hasil sistem yang lebih baik. Kemudian kekurangnnya, yaitu hanya menyediakan tahapan-tahapan saja, hasil dari metode ini sangat tergantung ari hasil di tahap, analisis, membuthkan waktu yang lama, membutuhkan biaya yang relatif lebih besar, dan hasilnya tidak luwes untuk dimodifikasi.

Supaya pengembangan sistem dapat bekerja dengan efisien dan efektif, maka metodologi pengembangaan sistem perlu diketahui.
Metodologi pengembangan sistem yang populer dan banyak digunakan adalah metodologi pengembangan sistem terstruktur, yang memberikan cara top down dan cara dekomposisi dan beberapa abit pengembangan sistem.
Model SDLC atau Sekuensial Linier sering disebut juga Model Air Terjun. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.
Model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan, satu sebelum yang lainnya. Model ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam waktu yang lama. Sangat cocok untuk pengembangan sistem yang besar.
1. Kelebihan
v Mudah diaplikasikan.
v Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.
2. Kekurangan
v Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa melakukan itersi tidak langsung.
v Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
v Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyrk dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karenaharus mengulang dari awal.
v Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.

Aplikasi Eksternal Sistem Informasi Strategik & Sistem Inter Organisasi

Sistem informasi stratejik merupakan sistem informasi untuk keunggulan kompetisi, yang merupakan perkembangan dari fungsi sistem informasi secara umum yakni untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam pengambilan keputusan.

Perbedaan Sistem Informasi Stratejik dan Sistem Informasi di Level Stratejik

Sistem informasi di level stratejik dikenal dengan nama sistem informasi eksekutif (SIE) yang digunakan untuk membantu manajer untuk melakukan perencanaan stratejik. Adapun perbedaan kedua hal tersebut adalah sebagai berikut :

Perbedaan Dengan Sistem Informasi Konvensional

Perbedaan antara sistem infirmasi stratejik (SIS) dengan sistem informasi konvensional (SIK) lainnya adalah :

  1. Dukungan

SIK mendukung manajer untuk menyelesaikan operasi kritis di perusahaan, sedangkan SIS mendukung manajer dalam menerapkan strategi.

  1. Fokus

Fokus dari SIK adalah menggunakan teknologi untuk mengganti tenaga manusia, sedangkan SIS difokuskan sebagai alat kompetisi.

  1. Tujuan

Tujuan SIK lebih mengarah ke efisiensi, sedangkan SIS adalah untuk memenangkan persaingan.

  1. Orientasi

SIK lebih berorientasi ke aplikasi internal, sedangkan SIS berorientasi internal & eksternal untuk menjangkau konsumen.

Strategi

Terdapat tiga strategi umum yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk memenangkan persaingan yaitu cost leadership , differentiation, and focus and other strategy is innovation, alliance,growth and quality. Berikut pembahasan atas strategi tersebut :

  1. Cost Leadership Strategy

Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika perusahaan mampu mencapai posisi biaya terendah dalam industry, dengan cara rekayasa proses bisnis, menurunkan biaya dari pemasok, dan menurunkan biaya ke pelanggan.

  1. Differentiation Strategy

Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menyediakan produk atau jasa yang unik dan mampu memberikan nilai lebih kepada pelanggan dibandingkan dengan pesaing lain, yaitu dengan cara : memanfaatkan teknologi informasi untuk menciptakan produk atau jasa yang berbeda, dan mengurangi keuntungan diferensi dari pesaing.

  1. Focus Strategy

Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat membantu perusahaan memfokuskan pada produk atau jasa khusus dalam organisasi.

  1. Innovation Strategy

Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menemukan cara khusus dalam berbisnis yaitu dengan menyediakan produk atau jasa dengan inovasi terbaru.

  1. Alliance Strategy

Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menciptakan hubungan kerjasama yang menguntungkan baik dengan pemasok, perusahaan lain bahkan dengan para pesaing.

  1. Growth Strategy

Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika mampu mengembangkan danmendiversifikasi pasar.

  1. Quality Strategy

Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika mampu membantu meningkatkan kualitas dari produk atau jasa.

Model-model Penerapan SIS

Beberapa penerapan SIS adalah sebagai berikut :

  1. Model Tekanan-tekanan Kompetisi

Dalam persaingan pada umumnya terdapat 5 (lima) macam ancamam yang sekaligus merupakan kesempatan yaitu ancaman dari pesaing-pesaing yang sudah ada, ancaman dari pesaing baru, ancaman dari produk atau jasa pengganti, ancaman dari kekuatan menawar dari pelanggan, dan ancaman kekuatan menawar dari supplier. Kelima hal tersebut dapat juga merupakan suatu kesempatan jika diterapkan strategi yang tepat misalnya dengan caracost leadership, differentiation or other strategy.

  1. Model Kekuatan Menawar dan Efisiensi Kompetisi

Ancaman dalam model ini terdiri dari dua sumber yaitu kekuatan menawar dan efisiensi kompetisi, kedua sumber ini ditentukan oleh 5 (lima) factor yaitu : biaya-biaya pencarian, keunikan fitur produk, biaya-biaya berpindah, efisiensi internal, dan efisiensi antar organisasi. Ketiga factor awal merupakan kekuatan menawar  dan dua factor berikutnya adalah efisiensi komparatif.

  1. Model Rantai Nilai

Dalam model ini aktivitas perusahaan dibagi menjadi 9 (sembilan) aktivitas yang dikelompokkan menjadi 2 (dua) aktivitas utama yaitu : 4 (empat) aktivitas pendukung antara lain infrastruktur perusahaan, manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan pengadaan barang, Dan 5 (lima) aktivitas utama antara lain penanganan dan penyimpanan bahan mentah, operasi, penanganan dan penyimpanan bhan jadi, penjualan dan pemasaran serta pelayanan purna jual.

  1. Lima Tahapan Porter & Milar

Terdapat lima tahap untuk menggali kesempatan-kesempatan stratejik kelima tahap tersebut antara lain menilai intensitas informasi, menentukan peran information technology dalam struktur industry, mengidentifikasi dan merengking cara-cara information technology dalam membuat keuntungan stratejik, menginvestigasi kemungkinan information technology dalam mengembangkan bisnis baru, dan membuat suatu rencana untuk mengambil keuntungan dariinformation technology.

  1. Model Keen

Ada 2 (dua) factor dalam model ini yaitu jangkauan (menunjukkan letak dari sistem teknologi informasi apakah di dalam perusahaan atau di luar perusahaan), dan lingkupan (menunjukkan luas dari aplikasinya).

  1. Model Rekayasa Ulang

Merupakan suatu model yang menunjukkan bahwa rekayasa ulang dapat dilakukan pada proses internal atau eksternal.

  1. Model Manfaat

Model ini memisahkan orientasi strategi secara internal atau eksternal berdasarkan manfaat yang akan diterima. Model ini menyatakan bahwa SIS secara internal mempunyai manfaat langsung terhadap perusahaan, dan SIS secara eksternal akan memberikan manfaat secara langsung kepada pelanggan dan secara tidak langsung kepada perusahaan.

  1. Model Siklus Sumber Daya Konsumen

Dalam model ini ada 13 (tiga belas) tahapan siklus sumber daya pelanggan yang berbasis pada model 4 tahap IBM yaitu Kebutuhan (menentukan kebutuhan dan menentukan spesifikasi), Akuisisi (memilih sumber daya, pemesanan, otorisasi dan pembayaran, dan mendapatkan, serta menguji dan menerima), Pertanggung-jawaban (mengintegrasikan, mangawasi, memutakhirkan, dan merawat), dan Penghentian (memindahkan atau membuang, dan pertanggung-jawaban).

Faktor-faktor Kesuksesan & Kegagalan Penerapan SIS

Beberapa factor yang dapat mendukung kesuksesan dari penerapan SIS antara lain :

  1. Organisasi harus mempinyai visi information technology.
  2. Perencanaan information technology harus pararel dengan perencanaan stratejik perusahaan.
  3. Dalam menerapkan SIS harus menjadi yang pertama dalam industrinya.
  4. Kreatif menarik jangkaun dan lingkupan.

Selain factor kesuksesan tadi perlu diperhatikan pula faktor-faktor yang mengakibatkan kegagalan penerapan SIS, faktor-faktor ini antara lain :

  1. Perusahaan tidak mau atau tidak mampu mempertahankan investasi di masa depan.
  2. Information technology untuk SIS tidak boleg gagal, karena kegagalan tersebut dapat memalukan, menurunkan produk dan jasa sehingga menurunkan citra perusahaan.
  3. Penerapan SIS dapat menyebabkan tuntutan hukum dan pelanggaran regulasi.
  4. Waktu penerapan SIS yang kurang tepat.
  5. Kualitas sumber daya SIS yang kurang memadai
  6. Perbedaan industry
  7. Aliansi dapat menjadi pesaing
  8. Perbedaan kultur

Sistem Teknologi Informasi Antar Organisasi

Yang dimaksud dengan sistem informasi antar organisasi adalah sistem informasi stratejik yang juga menghubungkan bukan hanya unit-unit dalam organisasi tapi juga antar organisasi sebagai contoh SIS menghubungkan antara perusahaan dengan pemasok dan perusahaan dengan pelanggan secara on-line. Seperti dalam industry penerbangan yaitu perusahaan penerbangan, agen-agen perjalanan dan konsumen dihubungkan dengan satu jaringan sistem pemesana tiket pesawat terbang.

Pertukaran Data Elektronik

Salah satu tipe sistem informasi antar organisasi adalah electronic data interchange(EDI), yaitu suatu penggunaan sistem computer yang standar dibeberapa organisasi terpisah untuk dapat mengirimkan data secara elektronik lewat dokumen-dokumen bisnis. Dokumen bisnis yang umum dikomunikasikan lewat EDI adalan order pembelian, order penjualan, permintaan daftar harga, klaim asuransi dan lainnya. Terdapat beberapa keuntungan penerapan EDI yaitu :

  1. Mempercepat kegiatan bisnis.
  2. Pengurangan modal kerja yang dibutuhkan.
  3. Penghematan biaya.
  4. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan & pemasok.
  5. Memungkinkan untuk melakukan perdagangan international.

E-Commerce

E-Commerce didefinisikan sebagai pemanfaatan information technology untuk melakukan kegiatan bisnis antara dua atau lebih organisasi atau antara sebuah organisasi dengan satu atau lebih pelanggan akhir antara satu atau lebih jaringan computer. Terdapat beberapa keuntungan melakukan transaksi e-commerce dibandingkan dengan EDI keuntungan yang utama adalah menghemat biaya yang lebih besar dibandingkan dengan EDI serta dapat menjangakau pelanggan yang lebih luas dan ada juga keuntungan lainnya dari transaksi e-commerce yaitu :

  1. Distribusi yang lebih murah dari dokumen dan produk digital.
  2. Kemampuan memberikan layanan dukungan kepada pelanggan.
  3. Kanal pemasaran yang baru.
  4. Memiliki kemampuan untuk menarik pelanggan baru.
  5. Menyediakan satu titik lokasi kontak untuk bermacam-macam produk dan jasa.
  6. Dapat digunakan sebagai media riset pasar.

Selain keuntungan atau kelebihan tersebut ternyata e-commerce juga memiliki kelemahan dan hambatan taitu :

  1. Keamanan.
  2. Keamanan akses
  3. Keamanan transmisi
  4. Beban traffic yang terlalu overload
  5. Kesulitan sensor
  6. Kesulitan mengukur kinerja dari situs, apakah keberhasilannya akan diukur dengan jumlah orang yang mengunjungi atau diukur dengan cara lain.

Aplikasi Sistem Teknologi Informasi di level-level Organisasi

sistem teknologi informasi atau yang biasa disebut STI itu adalah suatu system yang terbentuk sehubungan adanya penggunaan teknologi informasi. STI ini dapat di aplikasikan ke dalam level-level organisasi, sebelumnya definisi organisasi itu adalah suatu tempat, wadah dan suatu media dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan berstruktur, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam mengelola suatu sumber daya, sarana-parasarana yang ada, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan tertentu dan tujuan organisasi itu sendiri. Dan level-level dalam organisasi itu adalah :
1 Level Operasional
Level dimana terjadinya aktifitas dasar dan transaksi rutin dan adanya data yang terkini.
2 Level Pengetahuan (Knowledge)
Level yang bertujuan untuk mendukung dan memberikan pengetahuan atau informasi dan data pekerjaan yang diperuntukan untuk karyawan.
3 Level Menejemen
Ialah level untuk mengawasi, mengkoordinasi dan juga pengambilan keputusan dalam organisasi.
4 Level Strategis
Adalah level untuk membentuk perencanaan jangka panjang dan juga jangka pendek organisasi.

1. System pakar
sistem pakar adalah suatu system untuk mengadopsi pengetahuan yang dimiliki manusia ke komputer yang dirancang untuk memaksimalkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar atau orang yang sudah terbiasa menghadapi masalah itu. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

Suatu sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :

a) Memiliki informasi yang handal.
b) Mudah dimodifikasi.
c) Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
d) Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :
a) Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
b) Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
c) Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
d) Meningkatkan output dan produktivitas.
e) Meningkatkan kualitas.
f) Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
g) Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
h) Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
i) Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
j) Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
k) Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
l) Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
m) Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
a) Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
b) Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
c) Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.

Sistem pakar itu sendiri dapat dikembangkan lebih lanjut dengan beberapa alasan yaitu :

a) Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.
b) Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.
c) Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
d) Seorang pakar adalah mahal.
e) Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat.

2. Sistem Penunjang Keputusan & Sistem Informasi Eksekutif

System penunjang keputusan(SPK) disebut juga dengan DSS (Decision Suport system) Pengembanag DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony menggunakan istilah Strategic palnning, managemen control dan operational control (perencanaan strategis, control manajemen, dan control manajemen). DSS adalah sebuah system yang memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai team pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstrukitur dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi. Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS dilakuikan oleh Steven L. Alter. Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :

a) Retrive information element (memanggil eleman informasi)
b) Analyze entries fles (menganali semua file)
c) Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
d) Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
e) Propose decision (menawarkan keputusan )
f) Make decisions (membuat keputusan)

Tujuan dari system DSS ini memiliki tiga tujuan yang harus di capai yaitu :

a) Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
b) Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut.
c) Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efisiensi.
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah,
dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. Pada dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah adalah usaha definisi dari pendekatan system. berkaitan dengan fase intelegensi yang di kemukakan oleh simon. Selanjutnya manjer menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha pemecahan menurut poendekatan sistim dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan. Pada umumnya, laporan berkala dan khusus digunakan terutama dalam usaha definisi, dan simulasi dalam usaha pemecahan Laporan berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi masalah atau masalah yang kemungkinan besar akan muncul, manjer juga melakukan query terhadap database untuk menemukan masalah atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah di identifikasi. Simulasi dapat juga membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahan cenderung akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara matematis. Laporan berkala dan khusus dapat juga membantu manajer untuk memecahkan masalah dengan cara mengidentifikasi keputusan alternative, mengevaluasi dan memilih alternative tersebut, dan memberikan informasi lanjutan. Sistem informasi eksklusif adalah Suatu bagian yang menyediakan informasi bagi eksekuif mengnai kinerja keseluruhan perusahaan.yang disingkat dengan EIS. Mengirimkan, menganalisis, dan menyajikan informasi pada station kerja para pengambil keputusan yang memberikan gambaran jelas kepadanya mengenai standar penting serta kejadian-kejadian, sebelum terlambat menanganinya. Data khususnya gambaran pasar, informasi keuangan, dan statistik industri, dikumpulkan dari sistem pemrosesan bisnis on-line milik perusahaan dan organisasi pihak ketiga.
Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa knsep dasar yang bertujuan memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Faktor-faktor penentu keberhasilan penerapan EIS
a. sponsor eksekutif
yang mengerti dan berkomitmen Eksekutif tngkat puncak (CEO) harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS agar mampu menorong penerapan EIS diperusahaan

b. Sponsor Operasi
Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan spesialis informasi unuk memastikan pelaksanaan pekerjaaan

c. staf jasa informasi yang sesuai
harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi informasi, tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan system tersebut.

d. Teknologi Informasi yang sesuai
Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai dengan keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.

e. Manajemen data
Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh mana kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
f. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis
Sebagian besar EIS yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis

g. Manajemen atas penolakan organisasi
Jika eksekutif menolak menggunakan EIS, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapi eksekutif tersebut untuk penerapannya.

h. Manajemen atas penyebaran dan evolusi system
jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali
3. Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis merupakan system yang berbasis computer didesain untuk mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, dan menampilkan informasi spasial (keruangan). Yakni informasi yang mempunyai hubungan geometric dalam arti bahwa informasi tersebut dapat dihitung, diukur, dan disajikan dalam sistem koordinat, dengan data berupa data digital yang terdiri dari data posisi (data spasial) dan data semantiknya (data atribut). SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis suatu obyek dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting, dan memerlukan analisis yang kritis. Penanganan dan analisis data berdasarkan lokasi geografis merupakan kunci utama SIG. Oleh karena itu data yang digunakan dan dianalisa dalam suatu SIG berbentuk data peta (spasial) yang terhubung langsung dengan data tabular yang mendefinisikan bentuk geometri data spasial. Misalnya apabila kita membuat suatu theme atau layer tertentu, maka secara otomatis layer tersebut akan memiliki data tabular yang berisi informasi tentang bentuk datanya (point, line atau polygon) yang berada dalam layer tersebut .
SIG juga merupakan sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan dan analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambargambar petanya.
Kemampuan tersebut membuat SIG berbeda dengan system informasi pada umumnya. Dengan SIG kita mampu melakukan lebih banyak dibanding hanya dengan menampilkan data semata-mata. SIG menggabungkan semua kemampuan, baik yang hanya berupa sekedar tampil saja, sistem informasi yang tersaji secara thematis, dan sistem pemetaan yang berdasarkan susunan dan jaringan lalu-lintas jalan, bersamaan dengan kemampuan untuk menganalisa lokasi geografis dan informasi-informasi tertentu yang terkait terhadap lokasi yang bersangkutan.
Dan jangan lupa, SIG adalah sebuah aplikasi dinamis yang akan terus berkembang. Peta yang dibuat pada aplikasi ini tidak hanya akan berhenti dan terbatas untuk keperluan saat dibuatnya saja. Peremajaan terhadap informasi yang terkait pada peta tersebut dapat dilakukan dengan mudah, dan secara otomatis peta tersebut akan segera menunjukkan akan adanya perubahan informasi tadi. Semuanya itu dapat dikerjakan dalam waktu singkat, tanpa perlu belajar secara khusus. SIG sangat memungkinkan untuk membuat tampilan peta, menggunakannya untuk keperluan presentasi dengan menunjuk dan meng-kliknya, serta untuk menggambarkan dan menganalisis informasi dengan cara pandang baru, mengungkap semua keterkaitan yang selama ini tersembunyi, pola, beserta kecenderungannya.
Secara umum, Sistem Informasi Geografis bekerja berdasarkan integrasi komponen, yaitu: Hardware, Software, Data, Manusia, dan Metode. Kelima komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Hardware
Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasi komponen hardware yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang cepat. Beberapa Hardware yang sering digunakan dalam Sistem Informasi Geografis adalah: Personal Computer (PC), Mouse, Digitizer, Printer, Plotter, dan Scanner.

2. Software
Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis, dan menampilkan informasi geografis.
Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
a Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis
b Sistem Manajemen Basis Data.
c Tools yang mendukung query geografis, analisis, dan visualisasi.
d Geographical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi.

3. Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental, SIG bekerja dengan 2 tipe model data geografis, yaitu model data vector dan model data raster. Dalam model data vector, informasi posisi point, garis, dan polygon disimpan dalam bentuk koordinat x,y. Bentuk garis, seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan daru koordinat-koordinat point. Bentuk polygon, seperti daerah penjualan disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup. Data raster terdiri dari sekumpulan grid atau sel seperti peta hasil scanning maupun gambar atau image. Masing-masing grid memiliki nilai tertenti yang bergantung pada bagaimana image tersebut digambarkan.

4. Manusia
Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.

5. Metode
SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda untuk setiap permasalahan.
4. Sistem Kantor Otomatis

a Otomatisasi kantor didefinisikan oleh O’Brien ( 1996 ) sebagai system informasi berbasis telekomunikasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan pesan-pesan, dokumen-dokumen dan komunikasi elektronik lainnya diantara individual, grup-grup kerja dan organisasi
b Otomatisasi kantor yang biasa juga di sebut dengan Office Automation merupakan penggunaan alat elektronik untuk memudahkan komunikasi formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dengan orang-orang didalam dan diluar perusahaan untuk meningkatkan perusahaan

Dalam system ini terdapat beberapa tahap yang di lalui yaitu dengan :

c Tradisional
penggunaan teknologi utamanya ditujukan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan produktifitas. Terfokus pada penggunaan Word Processing

d Transisional
ditandai dengan mulai digunakannya proses data secara elektronik serta dibangunnya aplikasi untuk keperluan pengarsipan, penyimpanan, dan komunikasi yang berbasis komputer.
e Transformasional
merupakan fase integrasi informasi dan pematangan konsep Information Resource Management (IRM) yang merupakan konvergensi telekomunikasi dan informasi (ICT)

system ini sangat membantu pekerjaan manusia, system ini memiliki beberapa tujuan yaitu :
1 pendapatan yang lebih tinggi
2 membantu pemecahan masalah
3 penggabungan dan penerapan teknologi
4 memperbarui proses pelaksanaan pekerjaan di kantor
5 meningkatkan produktivitas dan efektivitas pekerjaan

kesimpulan dari tujuan-tujuan yang ada adalah untuk meningkatkan produktivitas. Bila diterapkan sebagai alat pemecah masalah, otomatisasi kantor dapat memberikan kemampuan antara manajer untuk saling melakukan komunikasi dengan lebih baik selagi mereka memecahkan masalah. Peningkatan komunikasi ini dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.
Pengguna dalam system kantor otomatis adalah sebagai berikut :

a manajer
Adalah orang-orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya perusahaan, terutama sumber daya manusia.

b Professional
Orang yang tidak mengelola orang lain tetapi menyumbang keahlian khusus yang membedakan mereka dari sekretaris dan pegawai administrative, contohnya pembeli, wiraniaga dan lain-lain.

c Sekretaris
Biasanya ditugaskan pada pekerja terdidik tertentu untuk melaksanakan berbagai tugas, seperti menangani korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal pertemuan.

d Pegawai administratif,
Biasanya bertugas melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengoperasikan mesin fotokopi, menyusun dokumen, menyimpan dokumen dan mengirimkan surat.

Aplikasi Sistem Informasi Di Fungsi-Fungsi Organisasi

  1. Sistem2 Informasi di Fungsi2 Organisasi 

Sistem informasi dapat diterapkan secara internal dan eksternal perusahaan.Secara eksternal, sistem informasi yang ada ditarik keluar menjangkau ke pelanggan. Secara internal, sistem informasi dapat diterapkan di dalam fungsi2 organisasi atau di tingkatan2 organisasi.

Sistem2 informasi fungsional dimaksudkan untuk menyediakan informasi kepada manajer2 fungsi. Misalnya sistem informasi pemasaran merupakan sistem informasi yang diterapkan di fungsi pemasaran untuk menyediakan informasi bagi manajer2 di fungsi pemasaran untuk semua tingkatan manajemen yaitu manajer bawah, menengah dan atas.

  1. Sistem Pengolahan Transaksi

Disebut sistem pengolahan transaksi karena sistem ini menangkap transaksi2 bisnis yang terjadi, mencatatnya di dokumen2 dasar, memasukkannya ke dalam sitem informasi dan merekamnya ke basis data dan mengolahnya menjadi informasi2 pencatatan nilai.

Laporan2 yang berisi informasi pencatatan nilai digunakan oleh:

  • Mereka yang terlibat di transaksinya (misal: pelanggan yang menerima faktur karena pemesanan barang)
  • Manajer2 level bawah yang menggunakan informasi ini untuk pengendalian operasi (misal: mandor untuk mengontrol karyawan yang tidak masuk)
  • Stakeholder yang meminta pertanggungjawaban manajer (misal: shareholder, kreditor)
  1. Sistem2 Informasi Fungsional

 Sistem2 informasi di fungsi2 organisasi yang memanfaatkan basis data SPT untuk pelaporan2 manajemen ini disebut dengan sistem2 informasi fungsional atau sistem2 informasi bisnis, yang dapat terdiri dari sistem informasi akuntansi (SIMAK atau SIA), sistem keuangan (SIMKEU), sistem informasi pemasaran (SIMPEM), sistem informasi produksi (SIMPRO) dan sistem informasi sumber daya manusia (SIMSDM).

Sistem Informasi Akuntansi (SIMAK atau SIA) adalah sistem informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis, aliran dana dalam organisasi, dan menghasilkan laporan keuangan.

Sistem Informasi Pemasaran (SIMPEM) adalah sistem informasi yang mendukung perencanaan, kontrol, dan pemrosesan transaksi yang dibutuhkan untuk penyelesaian aktivitas pemasaran seperti manajemen penjualan, advertising, dan promosi.

Sistem Informasi pemanufakturan atau sistem informasi produksi (SIMPRO)adalah sistem informasi yang mendukung perencanaan, kontol, dan penyelesaian proses manufaktur.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SIMSDM) adalah sistem informasi yang mendukung aktivitas manajemen seperti perekrutan, seleksi, dan penerimaan, penempatan dan pemilaian peforma, dan pelatihan dan pengembangan.

Sistem Informasi Keuangan (SIMKEU) adalah sistem informasi yang mendukung manajer keuangan dalam mengatur keuangan bisnis serta alokasi dan kontrol terhadap sumber daya keuangan.

  1. Sistem Informasi Akuntansi

Adalah sistem informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.

Melalui informasi yang dihasilkan, sistem informasi akuntansi mempunyai 3 tujuan utama (Wilkinson, 2000):

  • Untuk mendukung operasi2 sehari2

Mempunyai SPT yang mengolah data transaksi menjadi informasi yang berguna untuk melakukan kegiatan2 operasi sehari2. Pemakainya adalah karyawan yang menerima cek pembayaran, supervisor yang memeriksa oenjualan tiap harinya, pelanggan yang menerima faktur, dll.

  • Mendukung pengambilan keputusan manajemen

Selain untuk pengambilan keputusan, informasi SIA bisa digunakan untuk melihat penyimpangan2 yang terjadi antara yang dibudjetkan dengan nilai realisasi yang dilaporkan oleh sistem informasi akuntansi.

  • Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung-jawaban

Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh stakeholder adalah informasi tentang laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, dan laporan arus kas.

Sistem informasi akuntansi mempunyai beberapa sistem2 bagian yang berupa siklus2 akuntansi, yaitu:

  • Siklus pendapatan, yang menunjukkan prosedur akuntansi dari sumber data sampai ke proses pencatatan atau pengolahan akuntansinya.
  • Siklus pengeluaran kas, yang merupakan prosedur pengeluaran kas dari proses pembelian sampai ke proses pembayarannya.
  • Siklus konversi, yang merupakan siklus produksi dari bahan mentah sampai ke barang jadi.
  • Siklus manajemen sumber daya manusia, yang melibatkan prosedur penggajian.
  • Siklus buku besar dan pelaporan keuangan, yang berupa prosedur pencatatan atau perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan laporan2 keuangan yang datanya diambilkan dari file buku besar.
  1. Sistem Informasi Pemasaran.

sistem informasi yang diterapkan di fungsi pemasaran. SIMPEM mempunyai 6 komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum yaitu komponen2 input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol.

Komponen Output Pemasaran

5 komponen informasi umumnya dibutuhkan oleh manajemen di fungsi pemasaran yang dikenal dengan istilah 4P dan 1 Integration Mix yaitu:

  • Product (Produk) berhubungan dengan informasi tentang produk yang dijual oleh perusahaan sekaligus produk2 pesaing dan produk masa depan.
  • Place (Tempat) berhubungan dengan informasi tentang jaringan distribusi pemasarannya.
  • Promotion (Promosi) berhubungan kegiatan pengiklanan produk.
  • Price (Harga) merupakan informasi yang berguna bagi manajer untuk menentukan dan menganalisis harga dari produk.
  • Integration Mix (Gabungan integrasi) berguna bagi manajer untuk membuat strategi yang menggabungkan keempat aspek pemasaran tersebut.

Komponen Model Pemasaran

Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan untuk keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, dll.

Komponen Basis Data Pemasaran

Basis data pemasaran dibutuhkan untuk menghasilkan informasi2 yang dibutuhkan oleh semua manajer pemasaran. Basis data ini terdiri dari data riset pemasaran, data eksternal pemasaran dan data keuangan pemasaran.

Komponen Input Pemasaran

Dari data sistem informasi pemasaran diperoleh dari 2 sumber, yaitu sumber internal dan eksternal. Sumber data pemasaran eksternal disebut dengan marketingintelligent data, yang berhubungan dengan data pesaing, industri, aturan2 pemerintah.Sumber data internal dapat terdiri dari 2 bagian, yaitu data keuangan dan non-keuangan. Data keuangan sudah disimpan di basis data akuntansi dalam sistem TPS dan tidak perlu dikumpulkan lagi oleh sistem informasi pemasaran. Data pemasaran non-keuangan dapat diperoleh melalui riset pemasaran.

Pemakai Informasi Sistem Informasi Pemasaran

Pemakai informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi pemasaran adalah manajer2 yang berada di dalam fungsi pemasaran.

  1. Sistem Informasi Produksi

Sistem produksi terdiri dari 2 macam yaitu sistem produksi fisik dan sistem informasinya.

Sistem produksi fisik merupakan sistem fisik untuk mengendalikan alat2 produksi yang disebut juga dengan sistem pengendalian produksi atau PCS (production control system). Berbeda dengan PCS, sistem informasi produksi mengjasilkan informasi kepada manajer2 di fungsi produksi.

Komponen Output Produksi

4 macam kelompok output dapat dihasilkan oleh sistem informasi produksi, yaitu:

  • Informasi2 tentang proses produksi menunjukkan kejadian2 selama proses produksi langsung. Contohnya pengerjaan ulang karena terjadi kesalahan proses, pemakaian bahan, pemakaian tenaga kerja, dll.
  • Informasi2 tentang sediaan menunjukkan status dari bahan mentah, barang dalam proses dan sediaan jadi. Contohnya permintaan persediaan, penerimaan barang, sediaan awal, dll.
  • Informasi tentang kualitas produk menunjukkan informasi yang berhubungan dengan penanganan kualitas selama proses produksi. Contohnya CAM, kontrol pengerjaan, kontrol kualitas.
  • Informasi2 tentang biaya produksinya berhubungan dengan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi meliputi informasi2 tentang biaya pemakaian bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead, dll.

Komponen Model Produksi

Beberapa model digunakan di sistem informasi produksi seperti:

  • Model matematis titik pemesanan kembali (reorder point) akan menghitung unit akhir minimum yang harus ada di sediaan yang menunjukkan kapan barang yang harus dipesan kembali.
  • Model matematis pemesanan kuantitas ekonomis (economic order quantity)menunjukkan berapa unit harus dipesan supaya kombinasi biaya pemesanan dan biaya penyimpanan paling efisien.
  • Model matematis perencanaan kebutuhan material (material requirements planning) digunakan untuk menunjukkan berapa banyak material harus disediakan untuk memproduksi sejumlah unit barang dan untuk merencanakan kebutuhan material supaya selama proses produksi tidak kekurangan material yang dibutuhkan karena sudah diperkirakan sebelumnya.

Komponen Basis Data Produksi

Basis data produksi ini dibentuk dari 3 sumber input yaitu data eksternal produksi, data internal riset produksi dan data internal keuangan produksi.

Komponen Input Produksi

Komponen input sistem informasi produksi juga terdiri dari 3 bagian, yaitu 2 bagian untuk mendapatkan data internal dan 1 bagian untuk mendapatkan data eksternal.Sumber data produksi eksternal disebut juga dengan production intelligent data yang berhubungan dengan data dari lingkungan luar seperti data pemasok, serikat pekerja dan pemerintah. Sumber data internal dapat terdiri dari 2 bagian, yaitu data keuangan dan data non-keuangan. Data keuangan dapat diambilkan dari basis data akuntansi. Data produksi non-keuangan dapat diperoleh melalui riset produksi.

Pemakaian Informasi Sistem Informasi Produksi

Pemakai informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi produksi adalah manajer2 yang berada di dalam fungsi produksi dan manajer2 lainnya yang berkaitan seperti manajer pemasaran, keuangan dan akuntansi.

  1. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia.

sistem informasi untuk mendukung kegiatan2 manajer di fungsi sumber daya manusia. Fungsi ini dulunya bernama fungsi atau departemen personalia. Sekarang diubah namanya menjadi fungsi sumber daya manusia untuk menunjukkan bahwa manusia di dalam organisasi adalah sumber daya ekonomis yang penting.

Komponen Output Sumber Daya Manusia

6 macam kelompok output dapat dihasilkan oleh sistem informasi sumber daya manusia, yaitu:

  • Informasi2 tentang perencanaan tenaga kerja merupakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer atas untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek atau jangka panjang. Informasi ini meliputi informasi untuk analisis perputaran tenaga kerja, anggaran biaya tenaga kerja dan perencanaan tenaga kerja itu sendiri.
  • Informasi2 tentang pengadaan tenaga kerja atau rekruitmen merupakan informasi2 yang dibutuhkan untuk pengadaan tenaga kerja secara eksternal maupun internal. Informasi2 ini diantaranya adalah informasi pasar tenaga kerja, penjadwalan wawancara, perekruitan dan analasis rekruitmen.
  • Informasi2 tentang pengelolaan tenaga kerja merupakan informasi2 yang dibutuhkan untuk mengelola sumber daya manusia di dalam organisasi. Informasi2 ini meliputi informasi2 pelatihan, penilaian atau evaluasi kerja, evaluasi keahlian, dll.
  • Informasi2 tentang kompensasi meliputi informasi tentang penggajian atau kompensasinya yang meliputi kehadiran dan jam kerja, perhitungan gaji dan bonus, analisis kompensasi dan perencanaan kompensasi.
  • Informasi2 tentang benefit meliputi benefit yang diterima oleh karyawan. Benefit berbeda dengan kompensasi. Kompensasi lebih ke insentif yang dihubungkan dengan kinerja karyawannya, sedang benefit lebih ke manfaat tambahan yang diterima karyawan seperti dana pensiun.
  • Informasi2 tentang lingkungan kerja yang berhubungan dengan keluhan2, kecelakaan selama kerja, kesehatan karyawan dan lingkungan kerjanya.

Komponen Model Sumber Daya Manusia

Beberapa model digunakan di sistem informasi sumber daya manusia seperti misalnya model matematis untuk menghitung gaji, menghitung bonus, menentukan kompensasi, menentukan besarnya benefit.

Komponen Basis Data Sumber Daya Manusia

File2 basis data sumber daya manusia dibentuk dari 3 sumber input, yaitu data eksternal sumber daya manusia, data internal riset sumber daya manusia, dan data internal keuangan sumber daya manusia.

Komponen Input Sumber Daya Manusia

Komponen input di sistem informasi sumber daya manusia juga terdiri dari 3 bagian, yaitu dua bagian untuk mendapatkan data internal dan 1 bagian untuk mendapatkan data eksternal. Sumber data eksternal disebut juga human resource intelligent data yang berhubungan dengan data dari lingkungan luar seperti data serikat pekerja, pemerintah, lulusan universitas dll. Sumber data internal dapat terdiri 2 bagian, yaitu data keuagan dan data non-keuangan. Data keuangan dapat diambilkan dari basis data akuntansi. Data sumber daya manusia non-keuangan dapat diperoleh melalui riset sumber daya manusia.

  1. Sistem Informasi Keuangan

Merupakan sistem informasi untuk mendukung kegiatan2 manajer di fungsi keuangan.

Komponen Output Keuangan

7 macam kelompok output dapat dihasilkan oleh sistem informasi keuangan, yaitu:

  • Informasi2 tentang forecast keuangan merupakan informasi tentang forecastneraca, laba rugi dan aliran kas untuk beberapa tahun ke depan.
  • Informasi2 tentang modal kerja merupakan informasi tentang modal kebutuhan modal jangka pendek yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melakukan aktivitas operasi sehari2nya.
  • Informasi2 tentang investasi menyangkut tentang kegiatan investasi keuangan yang dilakkan perusahaan.
  • Informasi2 tentang pendanaan merupakan informasi2 tentang pendanaan jangka pendek dan jangka panjang.
  • Informasi2 tentang budget keuangan digunakan untuk menganalisis dan merencakan budjet modal.
  • Informasi2 tentang kinerja keuangan berguna untuk melihat kinerja keuangan perusahaan yang berguna untuk analisis profitabilitas, analisis likuiditas, analisis manajemen utang, dll.
  • Informasi anggaran keuangan terdiri dari informasi2 pajak dan informasi2 yang digunakan untuk analisis varian, untuk pertanggung jawaban dar pusat2 pertanggung-jawaban, dll.

Komponen Model Keuangan

Beberapa model digunakan di sistem informasi keuangan misalnya model matematis portofolio optimal untuk analisis investasi. Model2 net present value, payback period,dan internal rate of return digunakan untuk analisis capital budgeting.

Komponen Basis Data Keuangan

File2 basis data keuangan juga dibentuk dari 3 sumber input, yaitu data eksternal keuangan, data internal kebijakan keuangan dan data internal keuangan.

Komponen Input Keuangan

Komponen input di sistem informasi keuangan juga terdiri dari 3 bagian, yaitu 2 bagian untuk mendapatkan data internal dan 1 bagian untuk mendapatkan data eksternal. Sumber data keuangan eksternal disebut juga dengan financial intelligent data yang berhubungan dengan data dari lingkungan luar seperti data pemerintah, pasar modal, pasar uang, dll. Sumber data internal dapat terdiri dari 2 bagian, yaitu data kebijakan perusahaan dan data keuangan dari akuntansi.

  1. Enterprise Resource Planning

Adalah suatu perangkat lunak paket dengan aplikasi yang terintegrasi untuk digunakan secara luas di organisasi.

Aplikasi ERP meliputi:

  • Fungsi Akuntansi meliputi modul2 seperti buku besar, piutang dagang, hutang dagang, dll.
  • Fungsi keuangan meliputi modul2 analisis portofolio, analisis resiko, analisis kredit, dll.
  • Fungsi sumber daya manusia meliputi modul2 rekruitmen, penggajian, manajemen personil, dll
  • Fungsi pemasaran meliputi manajemen relasi pelanggan, pemasukan order, pemrosesan order.
  • Fungsi logistik meliputi perencanaan produksi, manajemen material, manajemen pabrik.

Perbedaan paket ERP dengan paket2 komersial lainnya adalah:

  • Modul2 ERP terintegrasi lewat basis data yang umum.
  • Modul2 ERP dirancang sesuai dengan proses bisnis yang mengikuti proses rantai nilai atau rantai penyediaan.

Manfaat2 ERP

6 benefit membeli paket ERP menurut Martin et al., 2002:

3 benefit yang berhubungan dengan bisnis:

  • Integrasi data yang menyebabkan akses data ke unit bisnis lain, fungsi2 lain, proses2 dan organisasi meningkat.
  • Menyediakan cara lain untuk melakukan bisnis yaitu lewat rekayasa proses bisnis menuju ke orientasi proses dan pengurangan biaya proses bisnis.
  • Menyediakan kemampuan global dengan menyediakan globalisasi lewat proses bisnis yang umum dan kelas dunia.

2 benefit yang berhubungan dengan teknologi informasi:

  • Manfaat waktu yang lebih cepat, biaya yang relatif lebih murah dan kemampuan dari paket.
  • Manfaat arsitektur teknologi informasi yang digunakan yang dapat menghemat biaya.

1 benefit yang berhubungan dengan bisnis dan teknologi informasi bersamaan adalah benefit fleksibelitas menggunakan client server system  yang mudah dikembangkan sesuai dengan pertumbuhan bisnis.

Martin et al. (2002) membagi 2 tujuan organisasi membeli paket ERO, yaitu:

  • Untuk menerapkan aktivitas2 mata rantai, yaitu aktivitas mulai dari logistik bahan mentah, produksi, logistik bahan jadi, penjualan dan pemasaran dan jasa purna jual.
  • Untuk mendukung aktivitas bisnis fungsional meliputi proses2 akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan fungsi2 lainnya.

Dari keenam benefit yang ada, Martin et al. (2002) memisahkan kembali ke dalam 2 tujuan organisasi membeli paket ERP:

  • Integrasi data merupakan hal yang utama dicari pembeli paket ERP baik dengan tujuan aktivitas mata rantai atau aktivitas bisnis fungsional.
  • Kemampuan global dinilai lebih tinggi untuk pembeli dengan tujuan aktivitas mata rantai dibandingkan dengan pembeli dengan tujuan mendukung aktivitas fungsional.
  • Benefit yang berhubungan dengan teknologi informasi dan peralihan tahun 2000 dinilai lebih tinggi oleh pembeli dengan tujuan mendukung aktivitas fungsional dibandingkan oleh pembeli dengan tujua aktivitas mata rantai.

Kelemahan2 ERP:

  • Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah dengan adanya resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan proses dari bisnis.
  • Biaya implementasi ERP yang sangat mahal yang dapat sampai jutaan dolar.
  • Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak mempersiapkan personilnya untuk berubah.
  • Para personil yang tiba2 dibebani dengan tanggung-jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya.

Pemilihan Vendor

Beberapa penjual (vendor) dari ERP diantaranya adalah SAP, Baan, J.D. Edwards, Oracle dan PeopleSoft. Pemilihan vendor dari ERP cukup sulit dilakukan.

Pemilihan sebuah vendor akan menjaga integritas data dan proses standard dan juga dapat menghindari pelemparan tanggung-jawab dari suatu vendor ke vendor lainnya.

Pemakaian beberapa vendor juga mempunyai benefit seperti menggabungkan modul2 terbaik yang dimiliki oleh masing2 vendor dan kinerja satu vendor dapat dibandingkan dengan kinerja vendor lainya dan ketergantungan pada 1 vendor dapat dikurangi. Kelemahannya antara lain akan terjadi pelemparan tanggung-jawab dan integrasi data yang mungkin tidak dapat dilakukan jika masing2 vendor menggunakan basis data yang berbeda.

  1. SAP

Perusahaan SAP (Systemanalyse und Programmentwicklung) didirikan pada tahun 1972 oleh 5 orang mantan karyawan IBM di Mannheim, Jerman. Selanjutnya perusahaan SAP berganti nama menjadi Systeme, Anwendungen, Produkte in der Datenverarbeitung (System, Applications and Product in Data Processing) kantor pusatnya di Walldorf, Jerman.

Pemakai SAP diantaranya adalah perusahaan kimia Dow Chemical Company dan E.I. du Pont de Nemours & Company, perusahaan minyak Chevron Corporation dan Exxon Corporation, perusahaan computer Apple Computer, IBM dan Intel.

Produk2 SAP

Produk pertama SAP adalah aplikasi SAP R/2 yang dikeluarkan tahun 1979. Aplikasi SAP R/2 dijalankan di computer mainframe. R/2 berarti two-tiers, yaitu menggunakan 2 tingkatan dengan tingkatan pertama adalah dumb terminal dan tingkatan kedua adalahmainframe dengan basis datanya.

Pada tahun 1987, SAP mengembangkan produk SAP R/3. SAP R/3 dibuat dengan menggunakan bahasa generasi keempat yaitu ABAP/4. Produk ini dianggap sebagai paket terunggul di kategori ERP yaitu kemampuannya untuk mengatasi bahasa dan mata uang berbeda jika digunakan secara global. Aplikasi SAP R/3 dijalankan di client server system. R/3 berarti ­three tiers, yaitu menggunakan 3 tingkatan dengan tingkatan pertama adalah clientatau intelligent terminal di client server system, tingkatan kedua adalah application servertempat program2 aplikasinya dan tingkatan ketiga adalah database server tempat basis datanya.

Pada tahun 1999, SAP meluncurkan mySAP.com yaitu versi SAP R/3 yang digunakan secara komprehensif dengan aplikasi internet dengan menambahkan aplikasi e-business, termasuk customer relationship management (CRM) dan supply chain management (SCM). Termasuk di dalamnya  adalah modul Workplace yang memungkinkan karyawan di perusahaan dapat mengakses informasi perusahaannya, jasa2 yang ditawarkan dan program2 aplikasi untuk dijalankan lewat internet dan modul Marketplace yang menyediakan akses internet ke komunitas perdagangan online.

Penjualan SAP pada tahun 2000 mencapai sebesar 45billion. Di awal tahun 2001, SAP memiliki 21.500 karyawan di hamper 50 negara dengan lebih dari 10.000 terinstalasi.

Modul2 SAP

SAP membagi mySAP.com menjadi 7 area aplikasi, yaitu:

  • Manajemen rantai penyediaan
  • Manajemen siklus hidup produk
  • Manajemen capital sumber daya manusia
  • Keuangan
  • Inteligensi bisnis
  • Manajemen relasi langganan
  • Electronic commerce

Kekuatan dari SAP adalah terletak pada aplikasinya yang berbasis pada rantai nilai atau rantai penyediaan.

Sistem Telekomunikasi

Sistem Telekomunikasi
Telekomunikasi perpaduan dari kata “tele” dan “komunikasi”. “tele” adalah mengoperasikan untuk jarak jauh “komunikasi” adalah menyampaikan suatu pesan dari satu tempat ke tempat lain, baik itu suara, huruf atau bahkan dengan simbol. Hasil dari komunikasi adalah informasi Istilah telekomunikasi dapat disamakan dengan beberapa istilah yaitu komunikasi data, datacom, teleprocessing, jaringan, dll. “Sistem Telekomunikasi” adalah sistem untuk mengkomunikasikan data atau informasi dari satu lokasi ke lokasi yang lain.
Komponen Telekomunikasi
1.Terminal pengirim dan penerima
2.Media Transmisi, hal-hal yang menyangkut media atau kanal transmisi diantaranya:

a. Bentuk media transmis

b. Kapasitas chanel transmisi

c. Tipe kanal transmisi

d. Mode transmisi

Bentuk Media Transmisi

Beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai kanal transmisi yaitu dapat berupa kabel, radiasi elektromagnetik dan satelit. Untuk jarak yang tidak terlalu jauh dapat digunakan kabel sebagai transmisinya (UTP, Coaxial, Fiber optic) Untuk yang jarak jauh dapat digunakan media radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara (microwave, satelit) Microwave memiliki sifat pemancar line of sight atau pemancarannya tidak boleh terhalang sesuatu apapun sehingga biasanya hanya digunakan untuk jarak yang dekat pada kisaran 20 sampai 50 kilometer. Stasiun digunakan untuk merelay data dengan harapan sinyal yang diterima lebih kuat dari stasiun sebelumnya.

Kapasitas Channel Transmisi

Band with (lebar band) menunjukkan sejumlah data yang dapat ditransmisikan untuk satu unit waktu yang dinyatakan dalam satuan bits per second (bps) atau satuan character per second (cps). Kapasitas transfer rate (tingkat penyaluran) digolongkan dalam:

Tipe Kanal Transmisi
1.Satu arah (oneway transmission) merupakan kanal transmisi yang hanya dapat membawa informasi data dalam bentuk satu arah saja. Contohnya siaran Radio atau Televisi.
2.Dua arah (two way transmission / half duplex disingkat HDX)  merupakan kanal transmisi dimana informasi data dapat mengalir dalam dua arah yang bergantian. Contohnya Radio CB, Walkie-talkie.
3.Dua arah serentak (both way transmission / full duplex disingkat FDX) merupakan kanal transmisi dimana informasi data dapat mengalir dalam dua arah serentak. Contoh komunikasi lewat telepon.
Mode Transmisi
1.Mode transmisi paralel, dimana semua bit dari karakter yang diwakili oleh suatu kode ditransmisikan secara serentak satu karakter tiap saat.
2.Mode transmisi seri, dimana mode transmisi masing-masing dari suatu karakter dikirim secara berurutan yaitu bit per bit, satu bit diikuti oleh bit berikutnya. Bentuk transmisi seri yaitu:
    a.Synchronous transmission (waktu pegiriman bit dari sumber dan waktu penerimaan bit oleh penerima harus sama)
    b.Asynchronous transmission (Pengirim dapat mentransmisikan karakter pada interval waktu yang berbeda)
Alat Pemroses Komunikasi
1.Modem (alat untuk mengubah data dari bentuk digital ke bentuk analog pada mengirim dan diubah lagi menjadibentuk digital untuk penerima.
2.Multiplexer atau mux (alat yang memungkinkan beberapa sinyal komunikasi menggunakan sebuah kanaltransmisi bersama-sama. Tujuan penggunaan alat ini adalah untuk menghemat biaya transmisi. Dibandingkanpenggunaan empat modem pada jalur yang terpisah.
3.Concentrator (alat yang dapat menggabungkan beberapa sinyal data dari kanal transmisi kapasitas rendah kekanal transmisi kapasitas tinggi.
4.Frond-end processor (alat yang berfungsi semacam pengaturan arus data yang dikirimkan, pendeteksiankesalahan dan pembetulan kesalahan bila memungkinkan dibetulkan. Agar CPU pusat dapat melakukan prosesyang lain dan tidak terganggu dengan tugas tambahan tersebut.
5.Perangkat lunak komunikasi
6.Connectivity dan protokol
Telekomunikasi dengan Wireless

Prinsip dari komunikasi wireless ini menggunakan kanal radio yang terpisah untuk berkomunikasi dengan cell site. Kanal yang digunakan adalah:

1.Forward link frequency, merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengirimkan sinyal data dari cell site ke media komunikasi.

2.Reverse Link Frequency, merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengirimkan sinyal data dari media komunikasi ke cell site.
Istilah dalam Telekomunikasi Wireless
1.Cell, merupakan unit terkecil dalam cellular network. Ukuran cell tergantung keadaan geografis dari daerah yang dipasangi sehingga ukuran cell pada setiap daerah tidak sama.
2.Cluster, merupakan kumpulan dari beberapa cell yang saling berhubungan atau berdekatan setiap cellnya biasanya setiap cluster berisi 7 cell
3.Frequency Reuse, merupakan teknik dipakainya frekuensi yang sama untuk membagi banyak sinyal pada saat yang sama untuk komunikasi
4.Cell Splitting, merupakan teknik membagi area selular (cell) menjadi beberapa bagian.
Perkembangan Teknologi Wireless
1.AMPS (advanced mobile phone system)
2.TDMA (time division multiple access)
3.GSM (global system for mobile communication)
4.CDMA (code division multiple access)
5.GPRS (general packet radio service)
6.PCS (personal communication system)
7.ESMR/iDEN (enhanced specialized radio/integrated digital enhanced network)
1. Global System for Mobile Communication(GSM)
GSM pertama kali dikeluarkan tahun 1991, dan mulai berkembang pada tahun 1993 dengan diadopsi oleh beberapa negara seperti Afrika Selatan, Australia, Timur tengah, Amerika Utara. GSM berkebang pesat karna menggunakan sistem Digital. GSM adalah sistem telekomunikasi bergerak dengan menggunakan sistem selular digital.
Sistem telekomunikasi bergerak dibedakan atas dua:
1.Telekomunisasi Bergerak nonselular (sistem ini mendirikan sebuah menara yang dilengkapi dgn seperangkat antena sebagai pemancar sekaligus sebagai penerima yg didirikan ditengah-tengah area cakupan
2.Telekomunikasi Bergerak Selular (daerah cakupan dibagi dalam daerah yang lebih kecil dan masing-masing sel menggunakan stasiun yang bernama Base Transceiver System (BTS).
GSM menggunakan frekuensi 1800 Mhz. GSM mengirimkan data dengan kecepatan tinggi dengan menggukanan teknologi Hight Speed Circuit Switched Data (HSCSD) dengan kemampuan mengirim data sampai 64 Kbps s/d 100 Kbps.
GSM disusun atas 3 entitas fungsional yaitu:
1.Mobile Station, perangkat yang dibawa pelanggan atau dengan kata lain telepon selularnya yang akan menerima maupun mengirim kan data. Mobile Station terdiri dari radio transceiver, display, digital signal processor, dan kartu SIM (Subscriber Identity Module). Panggilan tidak dihubungkan dengan handphonenya tetapi dengan kartu SIM nya, sehingga kartu SIM bisa dimasukkan ke terminal lain
2.Base Station Subsystem (BSS) yaitu peralatan pengendali hubungan antara radio dengan mobile station. BSS tediri dari BTS(base transceiver station) dan BSC (base station control)
3.Network Subsystem, yang merupakan bagian utama adalah Mobile Switching center (MSC) kegunaannya melakukan switching antar pengguna jaringan bergerak.
2. Code Division Multiple Acces (CDMA)
CDMA menggunakan teknik penyebaran spectrum. Percakapan individual akan diencode atau disandikan dengan pengaturan digital secara pseudo random.
Perkembangannya tidak sepesat GSM yang banyak di adopsi oleh operator jaringan diberbagai negara. CDMA di indonesia ditempati oleh PT. Mobile-8, Telecom, Telkomflexi, dan Esia. Teknologi CDMA yang pertama adalah CDMA IS 95, yang hanya bisa berkomunikasi suara dan SMS. CDMA dikembangkan menjadi CDMA 2000-1X dengan kemapuan komunikasi data kecepatan tinggi dan sudah bisa digunakan untuk layanan yang disuguhkan oleh GSM Bekerja pada spectrum frekuensi 800 Mhz dan 1900 Mhz. Kecepatan trasfer data hingga 153.6 Kbps bahkan bisa sampai 2.4 Mbps.
Beberapa keunggulan CDMA 2000-1X dibandingkan GMS adalah:
1.Tahan terhadap gangguan cuaca, karenanya noise CDMA sangat rendah
2.Daya pancarnya sangat rendah (1/100 GSM) yang memungkinkan hP CDMA irit dalam mengkonsumsi baterai.
3.Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000       (10 kali dari GSM) disebabkan lebih irit dalam gangguan frekuensi
4.Besarnya kapasitas per BTS membuat biaya investasi yang dikeluarkan semakin rendah.
3. General Packet Radio Service (GPRS)
GPRS merupakan langkah menuju jaringan generasi ketiga(3G). Tujuan utama GPRS adalah untuk transfer data yang berukuran besar dengan cara yang lebih efisien dan ekonomis, karena GPRS merupakan layanan paket switch,maka tagihan yang dibebankan pada pelanggan berdasarkan volume data yang ditransmisikan atau diterima bukan berdasarkan lamanya koneksi seperti pada GSM. Jaringan inti GPRS ditumpangkan pada jaringan inti GSM. Arsitektur GPRS ditambahkan dua node jaringan baru dari GSM yaitu:
1.Serving GPRS Support Node (SGSN), berfungsi dalam pengiriman data paket dari dan ke mobile stationdalam area layanan.
2.Gateway GPRS Support Node (GGSN), berfungsi untuk merutekan data pelanggan dari jaringan data external ke SGSN.
4. Global Positioning system(GPS)
GPS merupakan suatu cara untuk menentukan arah dan posisi dengan menggunakan bantuan satelit. GPS dapat digunakan untuk keperluan navigasi baik di darat, laut maupun udara, dan dunia bisnis seperti jasa pos.
GPS dibagi menjadi 2 (dua) jenis layanan, yaitu:
1.Standard Positioning Service (SPS)
Layanan ini merupakan layanan yang tersedia untuk pengguna GPS umum di seluruh dunia tanpa dikenai biaya secara langsung
2.Precise Positioning Service(PPS)
Layanan ini sebenarnya disediakan untuk keperluan militer. Untuk melindungi pesan dari satelit tidak sembarang orang dapat menerimanya karena digunakan sistem Cryptograpy untuk mengacak sinyal yang dikirim oleh satelit.
•Teknologi Jaringan Digital

beberapa temuan infrastruktur TI digital diantaranya:

1.x-Digital Subscriber Line (x-DSl)

–Dikembangkan pada tahun 1977

–Dirancang unutk akses jaringan data atau internet yang memanfaatkan jaringan kabel tembaga dengan kecepatan 160 Kbps.
–Dapat mengirimkan data dua arah dengan spektrum frekuensi dari 0 – 80 kHz.
–Teknologi ini memiliki dua jalur, yang satu digunakan untuk membawa suara secara analog seperti telepon dan jalur yang lain digunakan untuk membawa sinyal digital untuk komunikasi data.

2. Voice over Internet Protocol (VoIP)

–Menggunakan Internet protocol sebagai media untuk mentransmiskan data berupa suara.
–Menggunakan teknologi jaringan Paket Switching untuk mentransmisikan data.
–VoIP sangat menghemat Bandwidth dan biaya komunikasi.

Teknologi Sistem Komputer

Ketika kita berbicara tentang perkembangan teknologi komputer maka kita tidak bisa lepas dari elemen-elemen di dalamnya, yaitu: hardware, software, dan brainware.  Ketiga dari elemen ini berkembang secara bersama-sama, saling mengikat, karena bila salah satu dari elemen ini berkembang terlalu pesat dibanding elemen-elemen lainnya maka akan terjadi ketimpangan dari teknologi itu sendiri.

Perangkat computer harus bisa difungsikan secara komperehensif (kompak dan bersama-sama) dalam melaksanakan tugasnya yaitu dalam mengolah data atau informasi. Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data agar menghasilkan suatu informasi, maka diperlukan system computer (computer system) yang elemennya terdiri dari hardware, software, dan brainware. Ketiga elemen system computer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk kesatuan yang saling mendukung untuk bekerja sama. Hardware tidak akan berfungsi apabila tanpa software, demikian juga sebaliknya. Dan keduanya tidak akan bermanfaat apabila tidak ada manusia (brainware) yang mengoperasikannya dan mengendalikannya
Pengertian Sistem operasi  Komputer adalah perangkat lunak komputer atau software yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras dan juga operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah data yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia. Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS.

Sistem Operasi komputer  merupakan software pada lapisan pertama yang diletakkan pada memori komputer, (memori komputer dalam hal ini ada Hardisk, bukan memory ram) pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi Komputer berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan kernel suatu Sistem Operasi.

Sistem Operasi berfungsi sebagai penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. selain itu, Sistem Operasi komputer juga melakukan semua perintah perintah penting dalam komputer, serta menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda fungsinya dapat berjalan lancar secara bersamaan tanpa hambatan. Sistem Operasi Komputer menjamin aplikasi perangkat lunak lainnya bisa memakai memori, melakukan input serta output terhadap peralatan lain, dan mempunya akses kepada sistem file. Jika beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, makaSistem Operasi Komputer akan mengatur jadwal yang tepat, sehingga sebisa mungkin semua proses pada komputer yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan CPU dan tidak saling mengganggu dengan perangkat yang lain.

berikut ini merupakan contoh-contoh dari Sistem operasi  Komputer misalnya adalah Windows, Linux, MacOS, dan lain lain. Di bawah ini merupakan tampilan antarmuka sistem operasi Windows 7, Linux (ubuntu), dan Mac OS X.

konsep dasar pengambilan keputusan manajemen

Manajemen membutuhkan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Sistem informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan inf untuk manajemen setiap tingkatan. Tiap2 kegiatan dan keputusan manajemen yg berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh kana itu untk dpt menyediakan informasi yg relevan dan berguna bagi manajemen, maka pengembang system informasi hrs memahami terlebih dahulu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.

A. TIPE KEGIATAN MANAJEMEN
Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya didalam organisasi dibagi menjadi 3 bagian :
1. Perencanaan strategic : merupakan kegiatan manajemen tingkat atas, sebagai proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi-strategi.
= Proses evaluasi lingkungan luar organisasi : Lingkungan luar dapat mempengaruhi jalannya organisasi, oleh karena itu manajemen tingkat atas hrs pandai mengevaluasinya, hrs dpt bereaksi thd kesempatan2 yg diberikan oleh lingkungan luar, misal produk baru, pasar baru. Selain itu manajemen tingkat atas hrs tanggap terhadap tekanan2 dari lingkungan luar yg merugikan organisasi dan sedapat mungkin.
2. Pengendalian manajemen : system untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yg sudah ditetapkan secara efektif dan efisien. Ini merupakan tingkatan taktik(tactical Level), yaitu bagaimana manajemen tingkat menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategi dapat dilakukan dengan berhasil. Taktik yg dijalankan biasanya bersifat jangka pendek ± 1 thn.
Proses pengendalian manajemen terdiri dari : pembuatan program kerja, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis.
3. Pengendalian operasi : Sistem untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ini merupakan penerapan program yang telah ditetapkan di pengendalian manajemen.Pengendalian operasi dilakukan dibawah pedoman proses pengendalian manajemen dan difokuskan pada tugas2 tingkat bawah.
B. TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN
Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tdk terstruktur yg jarang terjadi.
C. TIPE INFORMASI
Sistem informasi sekarang peranannya tdk hanya sebagai pengumpul data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan2 keuangan saja, tetapi mempunyai peranan yg lebih penting di dalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi2 perencanaan, alokasi2 sumber daya, pengukuran dan pengendalian. Laporan2 dari sistem informasi memberikan informasi kepada manajemen mengenai permasalahan2 yg terjadi didalam organisasi untuk menjadi bukti yg berguna didalam menentukan tindakan yg diambil. Sistem informasi menyediakan 3 macam tipe informasi :
1. Informasi pengumpulan data (Scorekeeping information) : informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan. Berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja personil-personilnya.
2. Informasi Pengarahan perhatian (attention directing information) : membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yg menyimpang, ketidakberesan. Informasi ini membantu manajemen menengah untuk melihat penyimpangan2 yg terjadi.
3. Informasi Pemecahan masalah (Problem Solving information) : informasi untuk membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Problem solving biasanya dihubungkan dgn keputusan yg tidak berulang-ulang serta situasi yg membutuhkan analisis yg dilakukan oleh manajemen tingkat atas.
D. KARAKTERISTIK INFORMASI
Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yg berguna. Untuk tiap2 tingkatan manajemen dengan kegiatan yg berbeda-beda, dibutuhkan informasi yg berbeda-beda pula, karakteristik informasi ini antara lain :
1. Kepadatan Informasi : untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terperinci(detail) dan kurang padat, krn terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedang untuk manajemen yg lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yg semakin tersaring(terfilter), lebih ringkas dan padat.
2. Luas Informasi : manjemen bawah karakteristik inf. Adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, krn digunakan oleh manajer bawah yg mempunyai tugas yg khusus. Untuk manajer tingkat tinggi, karakteristik inf yg semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yg luas.
3. Frekuensi informasi : Manajemen tingkat bawah frekuensi inf yg diterimanya adalah rutin, krn digunakan oleh manajer bawah yg mempunyai tugas yg terstruktur dgn pola yg berulang2 dari waktu ke waktu. Manajem tingkat tinggi, frekuensi informasinya adalah tidak rutin atau adhoc (mendadak), krn manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tdk terstruktur yg pola dan waktunya tdk jelas.
4. Waktu Informasi : Manajemen tingkat bawah, inf yg dibutuhkan adalah if historis, krn digunakan oleh manajer bawah di dalam pengendalian operasi yg memeriksa tugas2 rutin yg sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi, waktu inf lebih ke masa depan berupa inf prediksi krn digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yg menyangkut nilai masa depan.
5. Akses Informasi : Level bawah membutuhkan inf yg periodenya berulang2, sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem inf yg memberikan dalam bentuk laporan periodik. Dengan demikian akses inf tdk dapat secara on line, tetapi dapat secara off line. Sebaliknya untuk level lebib tinggi, periode inf yg dibutuhkan tdk jelas, sehingga manajer2 tingkat atas perlu disediakan akses on line untuk mengambil inf kapan pun mereka membutuhkan.
6. Sumber Informasi : Karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pd pengendalian internal perusahaan, maka manajer2 tingkat bawah lebih membutuhkan inf dgn data yg bersumber dari internal perusahaan sendiri, tetapi manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategik yg berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan, shg membutuhkan inf dgn data yg bersumber pd eksternal perusahaan.
E. PERAN MANAJEMEN
menurut Henry Mintzberg
1. Peran Interpersonal : peran hubungan personal dapat terdiri dari : = figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi untuk kegiatan2 diluar organisasi. pemimpin(leader) : manajer mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan-bawahannya. penghubung (liaison) : manajer menghubungkan personal2 di semua tingkatan manajemen.
2. Peran Informational : peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan2 tentang informasi yg dimilikinya.
3. Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber2 dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.
F. TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Simon (1960) memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan keputusan :
1. Intelligence : Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan permasalahan.
2. Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif2 pemecahan masalah.
3. Choice : Tahap memilih dari solusi dari alternatif2 yg disediakan.
4. Implementation : Tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.
mengubah tekanan menjadi kesempatan.
Penetapan tujuan adalah apa yg igin dicapai oleh organisasi berdasarkan visi yg dimiliki oleh manajemen. Misalnya tujuan perusahaan adalah dlm waktu 5 thn menjadi penjual terbesar didalam industri dgn menguasai 60% pasar.
Penentuan strategi : Manajemen tkt atas menentukan tindakan2 yg hrs dilakukan oleh organisasi dengan maksud untk mencapai tujuan2nya. Dengan strategi semua kemampuan yg berupa sumberdaya2 dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat diraih.