Pengelolaan Etika Dan Politik

Pada saat yang bersamaan sistem informasi dapat memberikan dampak yang positif tapi juga sekaligus dapat menyebabkan permasalahan etika dan politik. Permasalahan etika muncul berhubungan dengan legal atau belum diatur dalam hukum yang ada. Sedangkan permasalahan politik akan muncul pada saat informasi sangat dibutuhkan dan dapat merubah posisi kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki oleh individu-individu di dalam organisasi.
ETIKA DI SISTEM INFORMASI

Masalah etika sangat penting pada sistem informasi kerena permasalahan etika sekarang ini banyak muncul di lingkungan sistem informasi, permasalah etika dapat muncul kerena beberapa alasan yaitu :
1. Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang mendalam di dalam kehidupan manusia dan sesuatu yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia berhubungan dengan etika; dan
2. Manajer menentukan bagaimana teknologi informasi digunakan di organisasi, sehingga mereka juga bertanggungjawab terhadap permasalahan etika akibat penerapan teknologi informasi tersebut.
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN ETIKA

Permasalahan etika dapat muncul pada beberapa permasalahan yaitu :
1. Permasalahan Privasi
Isu etika muncul karena teknologi informasi dapat menjajah privasi dari individual pekerja. Teknologi informasi dapat digunakan untuk memonitor dan mengawasi informasi privat dari individual pekerja. Teknologi informasi juga digunakan untuk menyimpan informasi pribadi dari pekerja yang selanjutnya informasi tersebut dapat dijual atau digunakan tidak semestinya.
2. Permasalahan Kepemilikan Intelektual
Jika dikaitkan dengan hak kepemilikan intelektual maka pelanggaran hak ini akan semakin meningkat, karena dengan teknologi informasi akan membuat informasi lebih mudah ditransmisikan, disalin dan mudah untuk dirubah isinya. Salah satu permasalahan etika yang terjadi adalah pembajakan perangkat lunak. Terdapat beberapa factor yang memotivasi pembajakan ini yaitu :
a. Menyalin perangkat lunak sangat mudah dilakukan dan dapat dilakukan dimanapun;
b. Hasil menyalin kualitasnya tidak jauh berbeda dibandingkan dengan membeli;
c. Harga perangkat lunak yang asli sangat mahal;
d. Pola piker yang salah dari pembajak.
3. Permasalahan Penghentian Kerja
Masalah etika yang muncul adalah penggantian manusia dengan teknologi informasi untuk alasan efisiensi.

4. Permasalahan Keamanan
Permasalahan keamanan sistem informasi dapat menimbulkan masalah etika, permasalahan etika muncul ketika seorang dengan sengaja merusak keamanan dari sistem informasi.

5. Permasalahan Akurasi Sistem
Permasalaha etika yang berhubungan dengan akurasi program muncul saat program tidak akurat karena pengetesan program yang dilakukan secara tidak optimal.

6. Permasalahan Kesehatan
Pemanfaatan teknologi informasi juga dapat menyebabkan suatu penyakit yaitu repetitive stress injury (RSI) yang terjadi karena urat-urat saraf dipaksa untuk bekerja dengan tekanan baik tinggi ataupun rendah, masalah ini muncul karena penekanan keybord. Permasalahan lainnya adalah gangguan kesehatan mata karena terlalu lama dan sering berhadapan denga monitor. Permasalahan etika muncul pada saat perusahaan sadar bahwa pemakaian komputer dapat menyebabkan penurunan kesehatan tanpa melakukan upaya untuk mengatasi dan menguranginya.

MENGELOLA PERMASALAHAN ETIKA

Beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengelola isu etika yang muncul di dalam organisasi antara lain :
1. Menyadari permasalahan etika yang akan muncul dari tindakan yang akan diambil;
2. Melakukan analisis dan pemecahan masalahan; dan
3. Memilih alternatif yang akan dipakai dalam mengelola permasalahan etika tersebut.

POLITIK INFORMASI

Salah satu penyebab kegagalan dalan sistem informasi adalah politik informasi, informasi merupakan komoditi politik dalam suatu organisasi karena kepemilikan akan informasi akan menyebabkan kekuasaan dan kekuatan serta sistem informasi itu sendiri akan mempengaruhi distribusi kekuasaan dalam organisasi. Sistem informasi mempengaruhi distribusi kekuasaan karena beberapa alasan yaitu :
1. Pemegang akses informasi dapat mempengaruhi hasil dari keputusan;
2. Sistem informasi digunakan untuk alokasi sumber-sumber daya sistem yang dapat mempengaruhi perilaku masing-masing individu;
3. Sistem informasi digunakan untuk pengendalian yang dapat mencegah dan membatasi kegiatan;
4. Sistem informasi meyebabkan kekuasaan dan kekuatan karena memberikan kesan kemampuan untuk merubah hasil.

MENOLAK PERUBAHAN

Penolakan ini didasarkan pada kenyataan bahwa kekuasaan dan kekuatan merupakan hal yang penting dan sistem informasi mempunyai peranan terhadap pergeseran kekuasaan dan kekuatan tersebut. Oleh sebab itu mereka yang merasa kekuasaan dan kekuatannya akan digeser akan

melakukan upaya-upaya penolakan terhadap penerapan sistem informasi. Terdapat beberapa ciri-ciri orang yang melakukan penolakan terhadap penerapan sistem informasi yaitu :
1. Selalu melakukan penundaan proyek sistem informasi;
2. Mereka yang menyetujui proyek akan membuat sistem informasi yang rimit sehingga mengalami kegagalan dengan sendirinya pada saat diterapkan; dan
3. Mempersulit pemanfaatan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi dengan begitu proyek tersebut akan mengalami kegagalan.

Untuk mengatasi masalah penolakan tersebut, dapat diterapkan sistem manajemen perubahan dan sangat perlu dianalisis apa penyebab penolakan tersebut, penolakan itu bukan merupakan masalah yang paling utama tetapi yang perlu dipecahkan adalah penyebab terjadinya penolakan tersebut.

TEORI-TEORI PENOLAKAN

Terdapat 3 (tiga) teori untuk mengetahui penyebab penolakan terhadap perubahan dan cara mengatasinya, ketiga teori tersebut adalah :
1. Teori orientasi sistem
Teori ini menyatakan bahwa penyebab penolakan perubahan adalah karena sistemnya bukan manusianya. Manusia menolak karena sistem yang diterapkan tidak sesuai dengan yang diharapkan, banyak terdapat kesalahan. Sehingga kualitas sistem yang perlu diperbaiki.
2. Teori orientasi manusia
Teori ini menyatakan bahwa penyebab penolakan perubahan adalah karena sikap manusianya bukan sistemnya. Untuk mengatsi hal ini sikap manusiannya perlu diperbaiki.
3. Teori interaksi
Teori ini menyatakan bahwa penyebab penolakan perubahan adalah bukan manusia atau sistemnya akan tetapi lebih kepada interaksi diantaranya.

MODEL ADOPSI PERUBAHAN

Model adopsi ini akan memberikan cara-cara untuk mengatasi perubahan, model adopsi yang dibahas adalah :
1. Lewin/Schein Model
Model ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan yaitu mencairkan kekakuan (ada dua aspek yaitu manciptakan kondisi bahwa perubahan itu dibutuhkan serta menciptakan suasana yang aman), mengarahkan (ada dua aspek utama yaitu menyediakan informasi tentang arah dari perubahan serta menyediakan dan mengeliminasi pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk menjalankan perubahan), dan membekukan kembali (ada dua aspek yaitu mengintegrasikan hasil perubahan ke kegiatan rutin yang akan dilakukan serta memasukkan ke dalam sistem sosial sehingga perubahan dapat diterima secara luas).
2. Innovation Adoption Model
Merupakan suatu ide adopsi yang baru bagi individu dan organisasi, terdapat 5 (lima) tahapan dalam mengadopsi inovasi yaitu : kesadaran, minat, evaluasi, percobaan, dan adopsi.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan adopsi tergantung dari beberapa faktor, faktor tersebut antara lain :

1. Persepsi dari keuntungan relatif, maksudnya kelebihan yang ditimbulkan jika dibandingkan dengan sistem yang lama;
2. Kompabilitas merupakan tingkat seberapa besar inovasi tersebut konsisten dengan nilai, opini, kelakuan dan pengalaman individu yang akan mengadopsi inovasi;
3. Kerumitan merupakan tingkat kesulitan inovasi dipahami;
4. Komunikabilitas merupakan tingkat komunikasi hasil dari inovasi yang dapat disebarkan ke calon pengadopsi inovasi yang lainnya; dan
5. Juara adalah sifat mau berkorban waktu dan tenaga untuk menerima inovasi dan menyebarkannya.

Tinggalkan komentar